Renungan Pagi

Disampaikan oleh : Ustad Yusuf Mansur Sekarang aku mengerti Apabila kita telah berusaha dan bekerja keras Apabila kita telah jalani sholat lima waktu Apabila kita sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud,

Berjuang Sendiri

Di ruang kamar yang gelap Aku merasakan kesepian dalam kesendirian Malam pun semakin larut Tubuhku semakin lemah dalam ketidakberdayaan Aku harus sehat Melawan semua penyakit yang menyerangku Aku harus sehat

Anganku

Langit begitu cerahAwan berjalan mengikuti arah anginAngin berbisik di sela sela dedaunanBurung terbang seakan tersenyum riang Ku menatap langit dengan mata berbinarSeakan terbang penuh anganSetiap hembusan nafas Begitu berat kurasakanAku

Muhammadku

Muhammadku Obatilah rasa rinduku dengan sebuah pertemuan Pertemuan yang berbuah rasa cinta Muhammadku Sunyiku tak terlepas dari bayangmu Sunyiku berteman air mata kerinduan Muhammadku Kau tahu, Jiwaku tak sekokoh jiwamu

Inilah Aku

Pada wajahku yang gelap Apa yang bisa kau cinta? Kecuali bongkah tanah Bali ku yang ranggas dan tua Pada mataku yang kusam Apa yang bisa kau lihat? Kecuali tatapan Berat

Mama Sabar Yaa

Mama sabar yaa … Beritahu aku ketika aku berbuat salah Beritahu aku ketika aku hilang arah Beritahu aku ketika aku tak sengaja menyakitimu Beritahu aku ketika aku tak sengaja mengabaikanmu

Imajinasi

Dulu, saat aku kecil Kuhabiskan waktuku di halaman rumah Memandangi langit penuh pesona Berganti-ganti warna dan guratnya Mengira-ngira seperti apa tinggal di negeri di balik awan, Mengira-ngira indahnya surga Sungguh

Titian Waktu

Terlahir dan akan kembali pada suatu waktu Berjalan dalam hidup menyusuri masa Hidup manusia tak ubahnya rangkaian waktu Yang setiap titiknya ada hikmah dari Rabb-nya Terlahir dalam tangis dan akan

Balimu adalah Baliku

Bali…terlalu indah dilupa Bali…terlalu nikmat dihampa Bali…terlalu manis disirna Bali…dalam penaklukan setiap jiwa             Ruh yang tertanam dalam ragamu             Menyilaukan setiap sudut indra pengagummu             Rangkaian cerita tentangmu ….

Menjemput Malam

Sore ini langit sedang menyerupa senja Namun aku lupa atau memang selalu alpa Entah, sore sudah turun berapa lama Langit telah berganti jubah             Selalu penuh rahasia, tak terduga