Siapa yang tak tahu dengan virus yang bernama resmi 2019-nCoV ini. Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan keganasan virus yang secara familiar lebih dikenal dengan virus corona ini. Pada Kamis (24/1/2020), pemerintah China mengatakan, virus yang pertama kali muncul dari daerah Wuhan ini telah memakan korban jiwa sebanyak 25 orang dan menjangkiti lebih dari 830 orang sejak pertama kali muncul akhir tahun lalu. Lalu, sebenarnya apakah virus corona ini ?
- Apa itu virus corona?
Dikutip dari Web MD, virus corona sebetulnya virus umum yang kebanyakan tidak berbahaya. Virus corona menginfeksi hidung, sinus, dan tenggorokan bagian atas. Meski begitu, infeksi beberapa jenis virus corona ternyata bisa berdampak serius.
Virus corona mengakibatkan 585 kematian akibat Middle East respiratory syndrome (MERS), yang muncul pertama kali pada 2012 di Arab Saudi. Sebelumnya pada 2003, corona virus menyebabkan 774 kematian akibat Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada akhir Januari 2020, WHO mengindentifikasi 2019-nCoV di China. Pada akhir Januari 2020, ada sekitar 300 kasus yang teridentifikasi di China. Tiap negara telah menyiapkan upaya pencegahan dan pengamanan, namun virus corona tetap mampu menyebar ke seluruh dunia.
- Ciri virus corona
Virus corona pertama kali diidentifikasi pada 1960, namun tidak diketahui asal virusnya. Nama virus corona berasal dari bentuknya yang mirip mahkota. Pada beberapa kasus, virus corona bisa menginfeksi hewan dan manusia.
Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus influenza pada umumnya. Coronavirus menyebar melalui batuk dan bersin mereka yang terinfeksi. Penyebaran juga bisa terjadi lewat sentuhan tangan, wajah, dan pegangan pintu atau bagian lain yang umum disentuh.
Tiap orang mungkin pernah terinfeksi corona virus atau virus corona sedikitnya sekali. Di Amerika, infeksi coronavirus biasa terjadi pada musim dingin dan gugur. Infeksi biasa terjadi pada anak-anak, namun siapa saja bisa terkena coronavirus.
- Penyebaran virus corona
Infeksi virus corona kini semakin menyebar hingga ke-13 negara di dunia. Negara tersebut adalah China, Jepang, Perancis, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Nepal, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan Vietnam.
Dikutip dari detik inet, John Hopkins University di Amerika mengembangkan peta digital untuk memantau penyebaran virus corona 2019-nCoV di dunia. Peta ini dikembangkan Center for System Science and Engineering (CSSE) yang merupakan peta real time.
Peta bisa diakses di https://gisanddata.maps.arcgis.com/. Semua titik berwarna merah pada peta bisa diklik untuk info kasusnya. Makin besar titiknya, maka makin banyak kejadian infeksi virus corona di lokasi tersebut.
(row/erd)
Oleh : Yohana Bela Cristian Sari, S.Pd, M.Or.