Identitas Buku
Judul : Trias Muslimatika
(Menjalani Masa Transisi Menjadi Istri, Ibu, dan Muslimah Berdaya)
Penulis : dr. Davrina Rianda
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2019
Jumlah Bab : 5
Harga Buku : Rp 95.000
Tebal Buku : 320 halaman
Ikhtisar Buku
Trias Muslimatika adalah karya dari seorang dokter multitalenta dr. Davrina Rianda. Ini merupakan karya kedua dari Vrina panggilan akrabnya dan sebelumnya sudah pernah menuliskan salah satu buku best seller saat itu berjudul Beauty Undercover For Muslimah. Secara umum buku Trias Muslimatika membahas mengenai masa transisi seorang perempuan dari remaja, dewasa menjadi istri, ibu dan muslimah berdaya.
Pada buku ini, Vrina mengajak pembaca untuk mudah memahami, dan meluruskan kembali niat awal dan tujuan mulianya, yaitu menikah. Tentang untuk siapa peran yang akan dijalani selama hidupnya. Pada awal saya baca buku ini, Vrina bercerita tentang pengalamannya pada masa akhir kuliah, kemudian bekerja setelah lulus, menikah dan dikaruniai anak serta melanjutkan pendidikan S2. Pengalaman diceritakan dengan menampilkan beberapa percakapan sehari-hari yang membuat buku ini mengajak pembaca untuk hadir di dalamnya.
Selain bercerita tentang pengalamannya, Vrina juga menyertakan penelitian ilmiah yang menarik, quotes yang menyenangkan dikemas sedemikian rupa membuat para pembaca mendapatkan menambah wawasan baru tanpa rasa digurui.
Buku ini berisi 5 (lima) bab. Bab pertama, penulis menceritakan tentang konsep Growth Mindset yang harus dimiliki seseorang ketika ingin menjadi pribadi yang memilik cara berpikir berbeda dari yang lain. Seseorang yang memiliki cara berpikir seperti ini akan memahami bahwa keadaaan sulit adalah ladang untuk meng-upgrade diri menjadi lebih baik. Menaikkan satu tingkat level diri dari sebelumnya.
Vrina juga membahas tentang Family Value bersama pasangan. Niat awal menikah harus dengan visi dan misi yang jelas dari kedua belah pihak. Dengan sudah membuat rencana hidup yang sejalan dari awal, akan lebih jelas arah untuk menjalani multiperan sebagai seorang istri, ibu maupun muslimah produktif. Setiap menjalankan peran sebagai muslimah produktif, entah itu seperti melanjutkan studi, bekerja, bisnis dan lain sebagainya, kita akan menjalankan karena memang itulah family value yag keluarga kita anut. Alhasil, kita tidak akan pernah minder atau goyah dengan family value yang dimiliki orang lain.
Beberapa tips parenting juga dibahas pada buku ini, mulai dari pola asuh anak, pentingnya bonding time dengan anak sesibuk apapun kondisinya. Mungkin perdebatan tentang ‘Ibu bekerja dan Ibu Rumah Tangga’ sudah menjadi rahasia umum untuk saling membandingkan anatara keduanya. Namun, Vrina lagi-lagi bisa menyadarkan bahwa keduanya sama-sama baik dan tidak ada yang lebih baik.
Karena setiap keluarga memiliki tujuan masing-masing dan ridho suamipun berbeda-beda. Maka, tidak seharusnya kita bisa menyamaratakan atau memberikan penilaian bahwa Ibu yang bekerja lebih baik dari pada Ibu rumah tangga, atau sebaliknya. Karena semua memiliki kelebihan masing-masing, yang paling penting adalah kualitas terhadap anak, suami atau keluarga. Karena sia-sia saja jika kuantitas waktu banyak namun kualitas dengan anak atau keluarga tidak maksimal.
Diantara banyaknya bagian yang bagus untuk diulas ada satu bagian diakhir buku ini yang cukup menarik ‘Segitiga Bermuda Muslimah Zaman Now’. Pada bagian ini dijelaskan pula apa yang menjadi awal mula muncullah istilah trias muslimatika.
Menurut Vrina, idealnya perempuan akan memiliki tiga peran yaitu, istri, ibu dan muslimah berdaya. Dianalogikan seperti berdiri di atas segitiga bermuda. Jika tidak memiliki niat dan tekad yang kuat terutama niat karena Allah Swt., maka kita hanya akan merasa lelah. Menganggap semua ini tidak bisa dilakukan jika self management tidak baik. Karena merasa waktu kita sedikit namun hal yang dilakukan sangatlah banyak. Tapi buku ini menjelaskan bahwa yang sulit diatur bukan self management nya, namun pribadi diri masing-masing.
Belajar untuk mengatur diri kita, belajar untuk menjalankan semaksimal mungkin apapun amanah yang sedang dijalanai. Karena akan sia-sia segala rencana yang sudah kita buat (to do list) kalau nyatanya diri ini yang menjadi penghambat karena sulit untuk diatur.
Buku ini cukup menyenangkan dan ringan untuk direkomendasikan terutama untuk perempuan sebagai self reminder tentang kehidupan seperti apa yang akan dijalani mendatang. Mungkin banyak postingan tentang indahnya nikah muda di luar sana, namun buku ini bisa menjadi penyeimbang bahwa menikah pun juga ada tantangannya. Buku ini tidak terus memburu pembaca untuk nikah muda, bahkan pesan yang disampaikan: menikahlah diwaktu tercepat yang paling tepat.
Buku ini juga cocok untuk orang yang sudah menikah dan berkeluarga untuk pengingat dalam menyelaraskan visi dan misi agar tidak memaknai pernikahan dengan sekadar cinta, tapi juga kerjasama menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar bersama menuju surga-Nya.
Oleh: Virgia Fadillah, S.I.Kom.