Ketika Jepang dilanda bencana bom atom pada masa perang dunia, efek kerusakannya benar-benar mengerikan dan mencakup semua sektor di seluruh negara. Namun, pernyataan yang pertama kali muncul yang ditanyakan presiden Jepang waktu itu adalah “Ada berapa guru, doktor, atau pengajar lainnya yang masih ada???”.
Cerita sejarah ini sudah bukan rahasia lagi di kalangan akademisi. Namun, yang menarik adalah sebegitu besarnya perhatian Jepang pada sektor pendidikannya, dari kemajuan sistem pendidikannya yang berbasis spesialisasi sampai penyediaan sarana terbaik pada sekolah-sekolah yang berada di Jepang. Dan yang paling penting adalah perhatian pemerintahan Jepang terhadap kesejahteraan pada profesi pendidik yang sangat tinggi. Hasilnya bisa kita lihat sekarang, Jepang menjadi salah satu negara maju di Asia bahkan dunia. Mungkin kita bisa berkiblat pada Jepang pada urusan bagaimana memajukan dunia pendidikan.
Pendidikan terbaik akan diperoleh jika lingkungan yang dibangun juga mendukung. Lingkungan yang baik akan tercapai jika kesadaran masyarakat akan pentingnya dunia pendidikan sangat tinggi, dari masyarakat inilah akan muncul orang-orang yang menjadikan profesi guru sebagai identitasnya dan tentunya dilandasi oleh kesadaran di atas.
Guru yang baik salah satu kriterianya adalah mampu membawa suasana menyenangkan dalam kelas. Kesenangan belajar ini ditopang oleh kepercayaan siswa kepada para guru yang dianggap menyenangkan oleh siswa. Siswa yang senang belajar di kelas dengan guru yang menyenangkan juga akan merangsang siswa untuk berprestasi. Siswa berprestasi inilah yang menjadi bibit orang-orang besar, yang tentunya harus diimbangi dengan perilaku yang terpuji.
Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa tidak mudah memang menjadi seorang guru, tapi sangat menyangkan juga. Apalagi jika kita berada pada posisi guru yang menyenangkan bagi siswa kita. Maka sudah selayaknya jika profesi ini diapresiasi tinggi tetapi juga jangan diberatkan dengan peraturan-peraturan yang terlalu kaku sehingga terkesan memberatkan.
Berikut adalah beberapa tips agar menjadi guru yang menyenangkan :
- Humoris
Candaan dan humor membuat belajar siswa lebih menyenangkan. Namun, bukan berarti humor yang menyinggung kekurangan murid, namun humor pada tempat dan saat yang tepat. Usahakan humor masih berhubungan dengan materi yang kita sampaikan.
- Ramah dan Selalu Tersenyum
Guru memang harus menjunjung disiplin tetapi jangan abaikan sikap ramah kepada siswa. Siswa juga paling suka dengan guru yang mudah tersenyum. Lebih menyenangkan lagi jika senyuman tersebut diselingi dengan sapaan. Dengan ramah dan tersenyum memberikan kesan terbuka. Membuka diri untuk kesulitan siswa akan menghempaskan jarak antara siswa dan guru.
- Tidak Menghakimi
Memberikan penyelesaian terbaik jika terjadi pertikaian siswa, dengan menghindari sikap menyalahkan (justifikasi).
- Responsif
Guru yang responsif berarti berusaha untuk memahami dan mempelajari karakteristik siswa yang diajarinya. Kesuksesan yang akan dicapai siswa nanti merupakan kesuksesan guru dalam mendampingi belajar
- Menjaga Penampilan
Menarik bukan berarti mempunyai wajah yang tampan dan cantik. Bukan pula berdandan dengan make up yang mencolok. Akan tetapi, penampilan yang menarik yaitu rapi, bersih, wangi, dan serasi sehingga membawa suasana positif bagi murid kita.
- Tegas Bukan Keras
Mengajar memang butuh kesabaran yang tinggi untuk menghadapi siswa dengan latar belakang yang berbeda. Maka dari itu, guru harus tegas agar proses pembelajaran lebih kondusif.
Oleh : Anis Rizkiyatul Jannah, S.Pd.