Perjalanan hidup telah mengukir banyak cerita, tergores dalam masa waktu dan tak akan pernah terulang. Hanya kenangan yang akan terus berjalan dalam pikiran sepanjang masa. Aku tuliskan cerita yang akan dikenang sepanjang masa untuk anak dan cucuku kelak. Dimulai ketika satu perjalanan hidup yang harus diperjuangankan tanpa Doa. Ketika Matahari bersinar dan ketiku itu pula segala aktivitas dimulai. Bekerja, bekerja, dan bekerja hanya untuk sekedar menikmati indahnya dunia. Indahnya dunia berbalut dengan kepalsuan sesaat.
Berlomba-lomba mengejar sesuatu hingga Matahari pun turun menyembunyikan sinarnya. Diganti oleh sang Rembulan yang menyinari sang malam, dalam kelelahan fisik yang terus dan terus. Tanpa mengindahkan seruan sang Pencipta untuk dapat menghadap di sela kesibukan. Mengejar keindahan dunia sepanjang perjalanan yang sudah terlewati, hanya kelelahan yang aku dapat sepanjang perjalanan waktu mengejar dunia.
Kelelahan hati menghadirkan rasa gundah yang terus berkecamuk dalam-dalam. Ada pergulatan batin yang begitu seru memecah perjalanan waktu. Dan rasa itu indah menyapa lembut hati nurani disambut sang raga yang lelah mengejar dunia.
Tuhan Engkau hadir menyapa lembut jiwaku dan kusambut dengan tetes air mata ada Engkau…. ada Engkau ditengah gundahku ya ada Engkau Rabbku..
Oleh: Ustadzah Rosmaniah, S.Pd.