Tahun baru resolusi baru inilah yang sering kita dengar di kalangan masyarakat di sekitar kita atau bahkan kita termasuk di dalamnya. Dimana setiap pergantian tahun kita mulai merumuskan sederet resolusi apa saja yang ingin kita capai di tahun baru. Ini sah saja kita lakukan untuk memotivasi diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun, yang menjadi pertanyaan sebelum membuat resolusi baru sudahkah kita mengevaluasi resolusi yang kita buat di tahun sebelumnya? apakah resolusi tersebut sudah tercapai atau belum. Jikalau belum sudahkah kita menetapkan kiat atau strategi apa saja yang harus kita lakukan agar resolusi yang dibuat bisa tercapai di tahun berikutnya.
Pada pekan-pekan awal tahun baru biasanya semangat serta usaha untuk menjalankan resolusi yang sudah dibuat sangat menggebu-gebu. Namun, pada bulan-bulan berikutnya optimisme dan semangat tersebut akan mulai meredup seiring berjalannya waktu. Untuk itu, kita harus ingat dan bisa konsisten terhadap tujuan dari resolusi yang telah kita buat. Jangan sampai baru mengalami sedikit kesulitan, rasa malas ataupun bosan menghampiri kita dengan mudahnya menyerah begitu saja.
Malam pergantian tahun merupakan momentum yang ditunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Bagaimana tidak, disaat pergantian malam tahun baru tersebut di luaran sana kebanyakan orang-orang merayakan dengan begitu meriah. Sedangakan di dalam Islam sendiri nabi tidak pernah mencontohkan untuk merayakan pergantian akhir tahun.
Seharusnya dengan adanya pergantian tahun membuat kita menjadi sedih karena dalam suatu hadist nabi bersabda “Tidak akan datang suatu tahun dimana tahun yang datang tersebut akan lebih jelek keadaannya daripada tahun sebelumnya”. Ini jika dilihat dari sudut pandang agama, karena sudah kita ketahui bersama bahwa saat ini telah banyak terjadi kemaksiatan. Seperti terjadinya degradasi moral manusia, semakin merajalelanya minuman keras, dan mulai dilegalkannya LGBT di beberapa negara.
Jika melihat kenyataan ini, seharusnya kita merasa sedih bukannya malah ikut merayakan gemerlapnya pergantian malam tahun baru dengan bersenang-senang. Karena hal tersebut termasuk menjadi tanda bahwa kerusakan akhir zaman sudah tampak. Namun bila dilihat dari sudut pandang keduniaan semakin bertambahnya tahun maka semakin maju pula perkembangan teknologi yang ada.
Kita juga bisa merasakan dampak dari kecanggihan teknologi yang ada saat ini. Segala sesuatu yang kita butuhkan semakin mudah untuk kita dapatkan. Seperti halnya ketika kita ingin membeli makanan ataupun barang-barang yang dibutuhkan, kita tidak perlu repot-repot untuk pergi ke restoran ataupun toko secara langsung, kita cukup membelinya secara online melalui sebuah aplikasi yang sudah tersedia. Kemudian makanan dan barang-barang tersebut akan diantarkan ke alamat yang kita cantumkan.
Kita harus meningkatkan kesyukuran kita kepada Allah karena kita masih diberi kesempatan untuk menjumpainya tahun baru 2020 ini. Bentuk kesyukuran itu bisa kita wujudkan dengan meningkatkan amal ibadah kita. Yang mana di tahun-tahun sebelumnya mungkin ibadah kita masih belum maksimal bisa lebih dimaksimalkan lagi di tahun baru ini. Tak kalah pentingnya di tahun baru ini kita harus memiliki semangat baru juga, semangat untuk berkarya, semangat untuk lebih produktif, semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan bisa memberi dampak positif serta manfaat bagi orang lain.
Oleh : Feni Ilma Hidayati, S.Pd.