Sugih tanpo bondo
Digdoyo tanpo aji
Nglurug tanpo bolo
Menang tanpo ngasorake
Trimah mawi pasrah
Suwung pamrih tepi ajrih
Langgeng tan ana susah tan ana bungah
Anteng manteng sugeng jeneng
Raden Mas Panji Sosrokartono
Bait tersebut disusun oleh Rd. Sosrokartono. Beliau merupakan seorang wartawan, juga cendekiawan yang hebat. Beliau juga ialah kakak dari Ra. Kartini, bahkan yang menginspirasi Ra. Kartini untuk menulis surat.
Berikut makna dari syair “Sugih tanpo bondo”
Sugih tanpo bondo dapat diartikan kaya tetapi tanpa benda, karena kita terkadang melihat sesuatu karena materi. Padahal ketika kita meninggal yang akan dibawa hanya jasad. Jadi, kaya itu tidak selalu mengenai materi.
Digdoyo tanpo aji yaitu kesaktian atau kekuatan tanpa ajian atau mantra. Karena, jika kita pasrah pada Tuhan maka Tuhan-lah yang akan melindungi kita.
Nglurug tanpo bolo yang artinya menyerang tanpa pasukan, atau juga dengan kepasrahan tersebut jika ada yang melawan kita dapat menghadapinya dengan memohon pertolongan dari Tuhan.
Menang tanpo ngasorake maknanya menang tanpa mensoraki, jadi tidak perlu sombong kalau menang karena itu dari Tuhan.
Trimah mawi pasrah, yaitu menerima dengan kepasrahan terhadap apa yang ada, karena semua berasal dari Tuhan dan akan kembali pada-Nya.
Suwung pamrih tepi ajrih maknanya, jika kita tidak ada niat jahat kita tidak perlu takut. Tan ana susah tan ana bungah, yang artinya tetap tenang dalam susah ataupun suka. Karena, dengan ketenangan kita bisa mengukur kemampuan kita dan juga lebih bersabar menghadapinya.
Anteng manteng sugeng jeneng, maknanya yaitu dengan diam sungguh-sungguh maka akan selamat sentosa atau dengan diamnya kita dengan kesabaran. Juga diamnya kita bertafakkur pada Tuhan dan senantiasa diisi dengan dzikir merenungi ciptaannya.
Oleh : Imron Rosyadi Kadir