Sibuknya Mudik

Selamat pagi teman-teman, semoga pagi yang cerah ini adalah awal dari keberkahan hidup kita saat ini. Banyak hal yang harus dilakukan saat malam telah berlalu, itulah manusia, dia harus mempersiapkan aktivitasnya dari sebelum tidur hingga tidur lagi. Dan itu sudah menjadi takdir sebagai manusia. Ada yang pandai menjaga waktunya dengan mengisi hal-hal yang positif .

            Ada pula yang lalai dengan fasilitas waktu yang telah Tuhan berikan. Maka sebaik-baik manusia adalah yang pandai mengingat mati (waktu ). Karena waktu itu adalah jatah hidup manusia yang Tuhan berikan kepada manusia yang porsinya berbeda-beda, nah itulah sekilas bahwa hidup itu harus bergerak. Yaitu bergerak secara fisik maupun secara non fisik (gerakan pola fikir). Gerakan fisik ini adalah hal yang nampak bagi mata kita. Misal dari usaha satu pindah ke usaha lainya, dari tempat satu ke tempat lainya dll. Termasuk momen besar hari ini yaitu mendekati hari besar keagamaan disini adalah akan ada pergerakan besar-besaran manusia secara fisik yaitu mudik (atau pulang ke kampung halaman nya) setelah merantau ke antar pulau maupun ke luar negeri.

            Ada  hal yang penting yang harus diambil hikmah dari mudik ini. Banyak orang yang akan mudik kecewa ketika di tahun ini tidak jadi mudik. Himbauan dari pemerintah bahwa tahun ini tidak ada mudik karena ada wabah penyakit yang mematikan yaitu virus corona(covid19)… nah dari sinilah kekecewaan timbul padahal mereka sudah mempersiapkan bekal tiket dan oleh-oleh untuk keluarganya di kampung halaman.

            Jika kita mudik yang waktunya kurang lebih 2 pekan hingga 1 bulan, perlu banyak hal yang harus kita siapkan baik dari biaya keberangkatan daerah mana yang akan di kunjungi hingga balik lagi ke perantauan. itu benar-benar diperhitungkan.

            Tetapi banyak manusia yang lupa mempersiapkan bekalnya ketika pulang ke kampung akhiratnya bertemu dengan pemilik jiwa raga ini dan seluruh alam semesta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

            Dia lupa mempersiapkan dan lalai akan tugas dan kewajibanya sebagai manusia di dunia. karena di dunia ini manusia diberikan kewajiban yaitu bersujud kepada Tuhan sang pencipta alam semesta ini. Sujud adalah perintah dan salah satu cara ibadah manusia kepada Tuhan. Jika kita akan merayakan hari raya di kampung halaman dengan banyak persiapan maka kenapa tidak dengan persiapan pulang kampung kita ke akhi rat(ketika mati nanti). Bukankah jika mati nanti waktunya lebih lama dan lebih panjang daripada pulang kampung saat hari raya di dunia. dan lebih berat perjalanannya dibanding rute mudik kita di dunia.

            Dan kampung akhirat adalah perjalanan yang paling lama dan panjang dibanding dengan model mudik kita saat hari raya didunia ini.

            Teman-teman mari persiapakan bekal pulang kampung akhirat kita dengan amal sholeh yang banyak. Karena bisa jadi itu adalah tabungan dan tiket kita sebagai bekal menghadap Tuhan sang pemilik alam semesta ini.

            Jangan terlena Teman-teman waktu kita tidak banyak untuk menabung pahala dan memepersiapkan tiket surga yang telah dijanjikan. Selain waktu yang tidak banyak, tantangan dan rintangan juga siap menjadi penggoda dan penghalang perjalanan mengumpulkan tabungan pahala kita.

            Tetaplah semangat teman-teman, kita persiapkan amal sholeh untuk pulang kampung yang kekal abadi selamanya. Perhatikanlah juga anggota mudik kita (pasangan kita, anak, orang tua, mertua, bahkan tetangga sahabat yang kita cintai) kita ingatkan juga bahwa perjalanan mudik ke kampung akhirat adalah titik yang amat berat dan lama maka harus kita siapkan bekal yang banyak dengan waktu yang terbatas. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan perjalan mudik kita ke kampung Akhirat lancar dan tidak berat atas berkat ridhoNya Amin.

Oleh : Puji Daryanto

Share Yuk ...

Leave a Replay