Identitas Buku
- Judul : Semua Ada Waktunya
- Penulis : Muyassaroh
- Penerbit : Syalhamat Publishing
- Cetakan/Tahun Terbit : 1/2022
- Bab : 13 Bab (tiap bab terdiri dari 2-3 cerita)
- Harga Buku : 39.899
- Tebal Buku : 186 halaman
Ikhtisar Buku
Dalam buku ini terdapat 13 bab, dimana tiap bab terdiri dari 2-3 sub cerita dengan rincian sebagai berikut.
- Bab 1 Ujian Lagi Kapan Lulusnya?
- Hamba yang Paling Suci
- Ujian Tidak Lekas Usai Hingga Menutup Usia
- Jangan Lihat Sulitnya
- Bab 2 Diminta Selalu Bersabar, Kapan Bahagianya?
- Resep Menciptakan Kebahagiaan
- Memperlombakan Pencapaian
- Penentu Kemuliaan atau Kehinaan
Pada bab 1-2 menjelaskan tentang arti sabar. Setiap orang memiliki ujian dari Allah. Jika kita sedang diuji artinya Allah peduli dan ingin menaikkan derajatnya. Wajar sekali jika saat mendapatkan ujian dari Allah kita mengeluh dan ingin menyerah. Tetapi di balik ujian itu kita harus bersabar dan percaya bahwa ujian itu akan selesai dan ada waktunya. Segala kesulitan yang kita hadapi di dunia suatu saat akan mendapatkan balasan yang baik.
- Bab 3 Ikhlas yang Lebih Serius
- Tetaplah Tersenyum Meskipun Terasa Pahit
- Ketiga Raga Mulai Lelah dan Hati Ikut Patah
- Ekspektasimu Terlalu Tinggi
- Bab 4 Cobaan Datang Bergilir
- Musibah Terbesar Orang Beriman
- Kecintaan Allah dan Pahala Tanpa Batas
- You’re Not Alone
Pada bab 3-4 Terkadang kita mengeluhkan keadaan yang tak sebaik orang lain. Membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Segala ketetapan dan ujian yang diberikan oleh Allah kita harus hadapi dengan ikhlas. Memang tidak mudah untuk untuk menerimanya.Tetapi kita tetap harus berbaik sangka pada Allah. Tetap percaya bahwa Allah rencana yang paling baik bagi hamba-Nya.
- Bab 5 Yakin Nasibmu yang Paling Menyedihkan?
- Hidup Penuh dengan Rasa Syukur
- Menanamkan Prasangka Baik
- Nikmat Terbesar dari Allah
- Bab 6 Keterbatasan Tidak Akan Menghalangi Langkahmu
- Sukses Tanpa Banyak Alasan
- Ubah Keterbatasan Jadi Peluang
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri
- Bab 7 Menanti dengan Lebih Sabar
- Ternyata Doamu Bukan Ditolak!
- Tak Perlu Tergesa
- Semua Butuh Waktu
- Bab 8 Orang Hebat Ditempa dengan Kesulitan
- Bukan Produk Instan
- Jadikan Masalah Sebagai Motivasi
- Cobaan itu Mendewasakan
- Bab 9 Jangan Salahkan Tuhanmu!
- Hidup dalam Dekap Al-Quran
- Mengejar Akhirat Sebelum Dunia
- Ketika Tiba Waktunya
Pada bab 5-9 menceritakan bahwa dibalik kesulitan selalu ada kemudahan. Segala cobaan yang diberikan Allah itu mendewasakan kita dan membuat kita berhati-hati dalam mengambil keputusan. Perlu diketahui bahwa segala doa yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan, hanya saja kita tidak tahu kapan waktunya itu.
- Bab 10 Dirimu Setangguh yang Kamu Yakini
- Ikuti Alurnya
- Belajar Menikmati Hidup
- Bab 11 Jangan Menyerah, Jangan Patah
- Tetap Jadi Baik
- Tetap Optimis
- Kamulah Pemenangnya!
- Bab 12 Hanya Butuh Curhat
- Sharing is Healing
- Caring is Healing
Pada bab 10-12 menceritakan bahwa setiap orang pasti punya masalah. Merasa susah ataupun senang percayalah bahwa di balik itu Allah mempunya rencana yang paling menurut-Nya baik untuk kita semua. Jadi belajarlah menikmati hidup, jika ada masalah hadapi dengan sabar dan ikhlas karena ingat Allah selalu membersamai kita.
- Bab 13 Allah Sebaik-Baik Penolong
- Saat Kita Percaya, Keajaiban itu Selalu Ada
- Ketika Kamu Yakin, Allah Mampukan
Pada bab terakhir ini kita harus ingat bahwa sebaik-baik pertolongan adalah pertolongan dari Allah. Kita sebagai manusia biasa tidak pernah lekang dari ujian dan cobaan Allah yang berikan. Kita tidak usah ragu akan janji-janji Allah. Harus yakin bahwa Allah akan senantiasa menolong dan memberikan kemudahan bagi hamba-Nya. Semua ada waktunya dan saat kita percaya, keajaiban itu selalu ada.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas cerita yang menarik perhatian saya dan penuh makna
- Memperlombakan Pencapaian
Pasti sangat membahagiakan jika kita selalu menjadi nomor satu dalam segala hal. Selalu menjadi nomor satu di kelas, punya rumah sendiri, membeli mobil tanpa kredit, ataupun hidup bahagia dengan anak-anak manis kita. Tapi sejatinya hidup itu tidak untuk dilombakan. Apalagi memperlombakan pencapaian dengan orang-orang sekitar. Setiap orang punya proses dan perjalanan sendiri. Tidak mungkin kita bisa mencontoh sama persis dengan orang lain meski cara yang dilakukan sudah sama.
Dari cerita di atas, jadi kita jangan menyakiti diri sendiri karena iri terhadap pencapaian orang lain. Kita harus melihat pada diri sendiri, yang sudah bersusah payah dan berusaha. Jika diri sendiri saja tidak mau mengapresiasi pencapaian kita sendiri bagaimana dengan orang lain? Hidup bukan hanya tentang sebanyak apa yang sudah kita raih tapi juga tentang sebanyak apa manfaat yang dapat kita berikan. Hidup bukanlah tentang perlombaan pencapaian. Jangan bangga karena sudah menjadi orang yang paling baik atas segalanya, jangan juga memamerkan penderitaan di atas kepedihan yang tengah orang lain rasakan. Bersikap empatilah dan ambil hikmah dari setiap penjumpaan.
- Ekspektasimu Terlalu Tinggi
Ekspektasi merupakan harapan besar yang ingin kita wujudkan di masa yang akan datang. Kebanyakan orang yang punya ekspektasi tinggi cenderung selalu semangat dalam menjalani hari-harinya. Namun apapun yang berlebihan tentu tidak selalu baik. Begitu juga dengan harapan yang terlalu tinggi, apalagi sampai tidak masuk akal. Bisa jadi kita akan jatuh di tengah jalan akibat patah hati yang terlalu dalam.
Kemungkinan besar orang yang menaruh harapan terlalu tinggi terhadap diri sendiri cenderung tidak siap untuk menerima kegagalan. Benar-benar tidak siap sampai dia sulit menerima kenyataan. Padahal kegagalan adalah hal yang biasa. Kegagalan bukan berarti akhir dari segalanya dan masih ada kesempatan berikutnya.
Jadi jika kita mempunyai keinginan besar itu boleh dan justru disarankan agar selalu bersemangat menjalani hari. Namun ingat kita juga harus memperhatikan kemampuan sendiri. Belajar bersabar untuk berproses sampai semuanya terlewati dan kita siap meraih apa yang diinginkan.
Oleh : Putri Rakasiwi, S.Pd