Ada sebuah momen menarik bagi saya pribadi ketika mengikuti sebuah event peringatan HUT RI tahun lalu. Event yang saya maksud adalah rangkaian perlombaan yang dilaksanakan di tempat saya bekerja. Dan, salah satu jenis lomba yang saya dan tim ikuti saat itu adalah lomba balap karung secara estafet. Kami dibagi menjadi 5 tim, dan setiap tim terdiri dari 3 orang yang akan bergantian memakai sebuah karung untuk menyelesaikan rute lomba yang ditentukan.
Saya berada di posisi ke-2 dari susunan tim di lomba tersebut, sementara 2 teman saya di posisi pertama dan terakhir. Ketika awal perlombaan, semua berjalan normal dan seru, tapi momen terbaiknya (bagi saya) terjadi ketika saya sudah menyelesaikan rute estafet bagian saya dan menyerahkan karung ke teman saya yang terakhir.
Baru setengah rute, teman saya mulai memperlambat gerakannya sembari membungkuk menahan tawa dan setengah berteriak, “Sudah, sudah.. Aku nggak kuat. Udah ku lepas aja ya!” Mintanya sembari mulai melepas karung yang dipakainya. Saya dan teman yang berada di posisi pertama sempat saling berpandangan, saling memberi kode, dan memutuskan untuk mendekati teman saya yang sedang melepaskan karung tadi. Mencoba memberinya semangat dan memperhatikan kondisi sekitar.
Kepalang tanggung sisa setengah rute saja, akhirnya teman saya yang ada di posisi pertama mengambil alih tugas yang tidak terselesaikan tadi walaupun beberapa tim lain sudah menyelesaikan rutenya. Saya mencoba menyemangati teman yang memutuskan untuk menyelesaikan rute tadi, dengan kondisi pasrah tidak akan memenangkan lomba.
Ternyata?
Kami juara tiga! Alhamdulillah… Yang tidak kami sadari adalah dari sekian tim yang berlomba, beberapa tim juga ternyata tidak menyelesaikan rute perlombaannya karena sibuk menahan tawa hingga kelelahan. Saya dan teman lain yang menyadari hal itu bersorak saking senangnya, sebab tidak menyangka ikhtiar sampai garis terakhir tadi menjadikan kami justru menjadi salah satu pemenang.
Event tersebut memberi saya pelajaran, bahwa apapun yang kita kerjakan, apapun tugas kita, selesaikan saja, sebab tugas kita hanya berusaha hingga titik batas dan hasil akan datang kemudian.
Oleh : Eka Jana Walianingsih, S.TP.