Islam lahir di tanah Arab, di mana masyarakatnya sangat dekat dengan dunia bisnis atau perdagangan. Sebelum Islam datang, bangsa Arab biasa menopang hidup dengan jual beli. Pasalnya, mereka tak memiliki sumber daya alam yang dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan.
Sebagian besar tanah Arab merupakan kawasan tandus nan gersang. Mereka tak dapat mengelola pertanian, kecuali di beberapa kawasan kecil yang lahannya subur. Kendati dipenuhi padang pasir, lokasinya sangat strategis di tengah-tengah belahan dunia.
Di sanalah pertemuan jalur perdagangan dunia antara Timur Jauh dan Barat. Di darat, jalur perdagangan dari India melalui Asia Tengah kemudian ke Iran, Irak, dan Laut Tengah. Pun jalur laut, melalui teluk Arab dan sekitar jazirah ke Laut Merah. Tak heran jika kemudian perdagangan menjadi andalan perekonomian bangsa Arab.
Oleh karena itu, bangsa Arab banyak peranannya memberikan nama dalam suatu daerah di setiap kunjungan atau tempat yang disinggahinya. Salah satunya adalah daerah MALUKU .
Dahulu penjelajah Bangsa Arab ketika berkunjung di kepulauan maluku banyak sekali melihat pulau-pulau kecil ada raja yang berkuasa. Maka orang arab menamakan daerah tersebut jaziratul muluk di ambil dari kata Maliku yang artinya raja karena kumpulan kerajaan jadi Maluku isim jama nya maliku. Selain itu juga, nama sumatera dahulunya adalah nama Andalas yaitu daerah yang mirip Spanyol/Andalusia maka dinamakan pulau Andalas, termasuk penamaan kata danau Toba di ambil dari kata thayyibun yang artinya baik jadi artinya danau yang baik atau indah.
Itu salah satu penamaan pulau yang ada di nusantara. Ada juga penamaan pulau di luar nusantara salah satunya Hono Lulu yaitu sebuah nama kota yang ada di negara Hawai dalam bahasa Arab nya adalah Huna Lu’lu yang artinya disini permata atau perhiasan.
300 tahun setelah Rasulullah Saw wafat, Islam tersebar di sebagian negara Afrika salah satunya adalah negara Mali Islamnya sangat banyak. Pada tahun itu kerajaan Mali dipimpin oleh sebuah raja yang sangat kaya namanya Mangsa Musa. Mempunyai emas yang jika di bandingkan dengan zaman sekarang trilyunan ton isinya.
Pertanyaanya adalah dimanakah raja bisa mendapatkan emas sebanyak itu. Ada sebuah pendapat dari Imam Syu’bi yaitu seorang ahli sejarah yang hidup di masa daulah Umayah di Andalusia mengatakan bahwa ada sebuah daratan yang lebih besar diseberang baratnya Andalusia yaitu sebuah negara Amerika.
Sebelum Mangsa Musa menjadi raja. ayahnya adalah raja yang hidupnya suka untuk berdakwah namanya Abu Bakar Mangsa. Namun, ayahnya sering berkelana menggunakan kapalnya untuk mengambil emas di seberang daratan Afrika yaitu Amerika tengah, karena sudah sering datang di daerah tersebut maka banyak sebagian bangsa Mali yang menetap di Amerika Tengah, sampai tinggal di kepulauan kecil seperti Bahama, Kuba, Jamaika dan melewati negara panama hingga sampai di Kepulauan Hawai.
Oleh karena itu, banyak sebagian masyarakat di negara Amerika tengah ras nya adalah kulit hitam dan ada sebagian nama daerahnya nama-nama muslim seperi Albanny, ya allah, hayya itu ada semua di negara Jamaika.
Jadi, kesimpulan di sini adalah bangsa Islam adalah bangsa yang sudah berkelana mengelilingi dunia sebelum bangsa Eropa seperti pengakuan Cristoper Colombus yang katanya menemukan benua Amerika padahal sebelumnya bangsa Islam lah yang pertama kali menemukan benua Amerika.
Dikutip, dari berbagai sumber salah satunya adalah buku Api sejarah dan media lainya.
Oleh : Muhammad Faruq, S.H.