SAMUDERA HIKMAH AL-GHAZALI

Nama Buku                 : Samudera Hikmah Al-Ghazali

Nama Penulis              : Muhammad Ghofur

Cetakan, Tahun terbit : I, April 2019

Jumlah halaman          : 280 Halaman

Harga Buku                 : 59.000

Nomor ISBN               : 978 – 623 – 7145 – 19 – 6

Penerbit                       : Araska

Ikhtisar Buku

Buku yang ditulis oleh Muhammad Ghofur ini secara garis besar membahas tentang kehidupan Imam Al-ghazali, baik dari sisi biografisnya maupun intelektualnya serta keistimewaan-keistimewaan yang ia miliki.

Penulis menceritakan bahwasanya Imam Al-Ghazali sedari kecil sudah nampak kecerdasannya, ingatannya sangat kuat dan ia mampu berargumentasi dengan baik. Sehingga dengan kemampuan yang ia miliki itulah beliau dijuluki dengan  gelar sang “Hujjatul Islam”. Imam Al-Ghazali pun sudah banyak menulis berbagai kitab salah satu diantaranya ar-Risalah al-Qudsiyah, Kitab Ihya’ Ulumiddin, Kitab tarbiyatul Aulad fil Islam.

Ada kisah yang tak kalah menarik tentang Imam Al-Ghazali yaitu ketika Imam Al-Ghazali menolong seekor lalat.  Kisah ini berawal ketika Imam al-Ghazali sedang menulis sebuah buku. Saat itu orang menulis dengan tinta dan pena. Pena harus dicelupkan ke dalam tinta sebelum menulis dengan pena. dan masih banyak lagi. Di tengah kesibukannya menulis, tiba-tiba seekor lalat datang dan mendarat di mangkuk tinta Imam Al-Ghazali. Lalat tampaknya kehausan. Dia meminum tinta di mangkuk. Melihat lalat yang kehausan, Imam Al-Ghazali membiarkan lalat tersebut meminum tinta. Karna Lalat juga makhluk Tuhan dan harus diberi kasih sayang.

Ketika Imam Al-Ghazali meninggal beberapa hari kemudian, salah seorang teman dekatnya bermimpi. Ada dialog dalam mimpi. Temannya bertanya: “Apa yang Allah lakukan padamu, Al-Ghazali?”.

Al-Ghazali menjawab: “Allah telah menempatkan saya di tempat yang terbaik.” “Kenapa kamu ditempatkan di tempat terbaik?” tanya temannya.

Al-Ghazali menjawab: “Hanya karena ketika saya sedang menulis, saya memberi seekor lalat kesempatan yang haus untuk meminum tinta saya. Saya melakukan ini karena saya mencintai ciptaan Allah.” Oleh karena itu, hanya dengan membantu lalat, Allah dapat menempatkan manusia pada posisi terbaik setelah kematian. Tentu saja, jika dia juga menaati perintah Allah yang lain.

Kisah ini mengandung pesan tentang betapa dahsyatnya pengaruh hati yang bersih dari egoisme semata untuk kepentingan diri sendiri. Kasih sayang Imam Al-Ghazali yang luas, bahkan kepada seekor lalat, membawa tokoh dengan jutaan pengikut ini pada kemuliaan. Sebagaimana hadits rasulullah saw yang artinya “sayangilah yang ada ada di bumi maka engkau akan di sayangi yang ada di langit”.

Dari kisah di atas, bisa kita ketahui bahwa amal yang terkadang dianggap remeh oleh manusia belum tentu remeh di hadapan Allah, begitu pula sebaliknya. Belum tentu amal yang bagi manusia dianggap besar “waaah” belum tentu di hadapan Allah Amal itu besar.

Oleh : Napiatun, S.Pd.

Share Yuk ...

Leave a Replay