Musibah atau ujian adalah sesuatu yang diberikan Allah SWT untuk menegur hambanya agar dapat bermuhasabah atas apa yang telah hambanya perbuat. Dimana Allah tidak pernah menurunkan musibah atau ujian kepada hambanya tanpa adanya hikmah dibaliknya. Seseorang muslim yang mempunyai iman akan menganggap ujian itu sebagai nilai pahala untuk dirinya, karena hakikatnya seorang hamba yang beriman akan tetap tunduk, patuh dan taat kepada Sang Pencipta walaupun badai ujian kian terus menerpa.
Saat ini kita sudah merasakan ujian yang diturunkan oleh Allah SWT yaitu makhluk kecil tak nampak mata yang bernama virus covid-19 dan mampu merusak tatanan kehidupan dunia (ini belum suasana hari kiamat yang gunung-gunung hancur berterbangan seperti kapas), hingga sekarang telah menjadi pendemi di seluruh dunia yang mengakibatkan manusia sangat ketakutan bahkan kehilangan pegangan. Itulah Kuasa Allah SWT dalam mengingatkan hambanya bahwasanya bumi ini hanya sebutir genggaman yang ketika Allah ingin melenyapkannya maka lenyaplah bumi dan seisinya.
Di sinilah peran kita sebagai muslim dalam mengambil hikmah wabah pandemi ini, ketika sholat harus ditunaikan di rumah, ketika bekerja harus di lakukan di rumah, ketika aktivitas di luar harus dikurangi bahkan dihentikan. Dengan cara apa kita sebagai muslim yang beriman untuk menyikapinya? yaa benar, yaitu dengan tetap berdoa, berikhtiar, bersabar, bermuhasabah dan bermanfaat untuk orang lain. Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung bagi kami (QS. Ali Imron : 173). Itulah ketika hamba yang beriman menjadikan ujian atau musibah sebagai nilai pahala untuk dirinya.
Ya Allah Ya Rabb, cahaya ramadhan semakin terasa dan indahnya bulan suci ramadhan sudah tercipta. Jika nanti ketika ramadhan tak ada lagi sholat tarawih lagi berjamaah di masjid kami, tak ada lagi kajian dan taklim indah dari para Kyai, Ustadz dan Guru kami, tak ada lagi tadarus bersama di masjid dan musholla kami, tak ada lagi buka dan sahur bersama dengan sahabat dan teman kami, bahkan mungkin tak ada lagi silaturahim untuk mudik berjumpa dengan keluarga dan saudara kami. Maka, kuatkan dan tegarkanlah jiwa hati kami untuk tetap menjadi muslim yang sejati dalam menghadapi wabah pandemi ini, Aamiin. Karena kami sebagai seorang muslim yang beriman, sangat yakin seyakin-yakinnya bahwasanya akan ada hikmah besar di balik ini semua.
Oleh : Roby Rosihan Ramazetty, S.T.