Sarapan pagi merupakan salah satu waktu makan yang sering dilewatkan oleh sebagian besar masyarakat. Entah dengan alasan terburu–buru pergi bekerja, terlambat bangun ataupun tidak sempat menyiapkan sarapan di pagi hari karena kesibukan masing–masing. Padahal kenyataannya sarapan merupakan salah satu waktu makan yang penting terutama bagi setiap orang yang akan memulai aktivitas setelah 7- 8 jam perut tidak terisi makanan selama tidur.
Banyak dampak buruk yang ditimbulkan karena melewatkan sarapan pagi, dari menurunnya kosentrasi, tubuh menjadi lemas, bahkan beberapa penyakit dapat timbul akibat melewatkan sarapan pagi. Salah satunya diabetes, menurut penelitian yang dilakukan di Harvard University School of Public Health menunjukkan hubungan antara kebiasaan sarapan dengan kesehatan yang diikuti 46 ribu lebih wanita selama enam tahun.
Hasilnya, wanita yang punya kebiasaan tidak pernah sarapan 52% beresiko mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang rajin sarapan. Hal tersebut dikarenakan seseorang yang tidak sarapan cenderung akan banyak mengkonsumsi camilan sebagai pengganti sarapan hingga waktu makan siang tiba dan makan lebih banyak di waktu makan siang, dan dua hal tersebut dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh secara signifikan.
Menurut Jetvig 2010 sarapan dianjurkan menyantap makanan yang ringan bagi kerja pencernaan, sehingga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang cukup namun dengan kadar lemak rendah. Selain itu, mengkonsumsi protein dan kadar serta yang tinggi juga dapat membuat seseorang tetap merasa kenyang hingga waktu makan siang.
Oleh : Ayustina Hanifah, A.Md.Gz