Orang tua kaya cenderung menyekolahkan anaknya ke sekolah mahal. Mungkin ada beberapa alasan mengapa orang tua tipe ini menyekolahkan anaknya di sekolah mahal. Salah satunya, orang tua sejak dini memfilter teman-teman anaknya, jadi network untuk anak-anaknya sudah disiapkan dari kecil.
Teman-temannya bukan anak ‘orang sembarangan’, begitulah kasarnya. Ini bukan berarti menyekolahkan anak di sekolah yang mahal, bergaul dengan orang-orang ‘berkasta’ sudah pasti menjamin anak itu akan berakhlak, atau jika sekolah di sekolah negeri yang murah akhlaknya tidak terbentuk. ‘Tajir’ dan akhlak itu tidak saling mengeliminasi.
Masalahnya, sebagian orang tua itu, karena merasa sudah bayar mahal, kalau anak tidak beres, mereka sepenuhnya menyalahkan sekolah. Mentang-mentang punya cuan, sebagai orang tua janganlah terus lepas tangan. Belajar bertanggung jawab atas anak adalah wajib. Yang perlu diingat ketika menyekolahkan anak di sekolah mana pun, sebagus apapun sekolah itu, semahal apapun sekolah itu, secerdas apapun guru-gurunya, tetap saja sesungguhnya orang tualah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt atas pendidikan dan pengasuhan anak-anaknya.
Jangan jadikan sekolah itu sebagai tempat laundry, memasukkan anak-anak dalam kondisi ‘kotor’, kemudian bisa membayar dengan harga berapapun mahalnya. Tapi sekolah bukanlah tempat laundry, yang sudah pasti anak-anak akan keluar dengan keadaan yang ‘bersih’. Intinya, Butuh ada sinergi antara orang tua dan sekolah untuk membentuk syakhshiyah Islamiyah (kepribadian Islam) yang sangat kuat.
Intinya kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah menjadi hal yang sangat penting dalam mewujudkan masa depan anak-anak kita supaya mereka menjadi anak yang Cerdas, mandiri, dan unggul.
Oleh : Ahmad Saifuddin, S.Si.