Kita lebih mementingkan berat badan yang naik turun
Daripada mikirin ibadah yang sering naik turun.
Kita lebih perduli merawat wajah dan badan agar tetap bersih
Daripada menjaga keimanan agar tetap terjaga.
Kita lebih peka kulit yang mulai menghitam karena kurang perawatan
Daripada menyadari hati yang semakin menghitam karena kurang mengingat-Nya.
Kita lebih ingin berlomba-lomba meningkatkan jabatan
Daripada berlomba-lomba meningkatkan keimanan.
Kita lebih membanggakan diri karena karir yang bagus
Daripada melihat noda di dalam hati yang tertanam bertambahnya dosa.
Kita lebih takut dianggap lalai dalam bekerja
Daripada takut akan balasan di akhirat, jika lalai atas perintahNya.
Kita lebih peka dengan urusan duniawi
Daripada urusan di akhirat nanti.
Kita lebih bahagia hidup di dunia dengan rezeki yang cukup
Daripada mikirin di akhirat dengan membawa amal yang banyak.
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan di dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya ( An – Nazi’at 37-39).
Kini dunia memanglah sangat nyata, sementara akhirat hanya menjadi bahan cerita. Tapi nanti, dunialah yang akan menjadi cerita, akhirat yang akan menjadi nyata dan kekal di dalamnya.
Oleh : Agus Hariadi