“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutup malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat…..” (Q.S Al – A’raf : 54)
Allah menciptakan siang dan malam lalu memberikan kita waktu 24 jam dalam sehari semalam. Begitu juga Allah telah memberikan waktu 6 hari dalam 1 minggu, 30 hari dalam 1 bulan, dan 365 hari dalam 1 tahun. Sungguh Allah Maha Adil.
Kenikmatan waktu yang diberikan kepada setiap makhlukNya adalah sama. Masing-masing dari kita memiliki waktu yang sama di setiap harinya. Tentu tidak ada yang mendapatkan jatah waktu tidak adil, misalkan hari ini 23 jam esoknya lagi 24 jam. Hanya saja, ada beberapa hal yang membedakan waktu dari masing-masing individu tersebut, yaitu kualitas.
Waktu kita sama dengan waktu yang diberikan kepada orang lain. Namun, seberapa kualitaskah waktu kita? Sering kali kita melihat orang-orang di luar sana yang memiliki segudang prestasi, namun tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah wajib dan amalan sunahnya. Lalu, bagaimana dengan kita?
Ary Mita C. dalam bukunya Muslimah Produktif menuliskan bahwa orang yang mampu hidup dengan produktif, ia akan memiliki hidup yang berkualitas. Jadi, inti dari permasalahan mengapa pencapaian kita berbeda dengan orang lain adalah terletak pada kemampuan dari masing-masing kita dalam mengelola pola hidup yang produktif. Produktif yaitu melakukan sesuatu yang tentunya menghasilkan atau mendatangkan keuntungan yang bermanfaat. Berusaha menanamkan dalam diri bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.
Dalam bukunya, Ary Mita C mengungkapkan bahwa ada tiga unsur di dalam produktivitas, yaitu : fokus, waktu, dan energi. Pencapaian kita dalam 1 hari atau dalam 1 bulan bahkan dalam 1 tahun, semua tergantung dengan bagaimana kita mengolah fokus, waktu, dan energi kita semaksimal mungkin. Ketika kita dihadapkan dengan berbagai macam pekerjaan harian, entah itu pekerjaan kantor, sekolah, ataupun pekerjaan rumah tangga.
Lalu saking banyaknya pekerjaan, kita menjadi kesulitan untuk fokus mana yang harus dikerjakan. Ditambah dengan berbagai macam godaan yang menghampiri. Mulai dari ponsel yang tiba-tiba muncul pesan Whatsapp dari grup sebelah. Eh, ternyata grupnya rame. Mulai ikut nimbrung. Sembari buka-buka sosial media lainnya. Instagram, Facebook, Twitter lalu buka channel Youtube dan menonton beberapa video favorit. Setelah itu, kita baru menyadari bahwa waktu habis hanya untuk bermain dengan ponsel saja.
Menyikapi hal ini, tentu kita harus pandai-pandai menyingkirkan hal-hal yang semestinya bisa kita abaikan. Mencoba kembali mendatangkan fokus dan membangunnya supaya tidak goyah ketika godaan-godaan datang menghampiri. Ketika fokus sudah benar-benar terbentuk, lalu sudah fokus terhadap pekerjaan mana yang akan kita selesaikan. Kita akan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Apakah fokus saja sudah cukup? Tentu tidak. Jika tidak dapat membagi waktu dengan baik, tentu hasil yang didapat tidak akan maksimal. Jika energi dan semangat tidak terbentuk, maka akan kesulitan dalam menghadapi setiap kesulitan yang ada. Banyak cara dan motivasi yang bisa diperoleh dan diamalkan dengan memanfaatkan jaringan internet. Beragam pekerjaan dan beraneka karya bisa kita ciptakan dengan mengoptimalkan produktivitas. Jadilah kita yang memiliki berjuta prestasi namun tak lupa dengan sang Ilahi.
Terinspirasi dari Buku Muslimah Produktif karya Ary Mita C.
Oleh : Maulida Nirwana Islami, S.Si.