Sebut saja Mahmud, salah seorang siswa asal kota Badung Bali. Di mata teman – temannya dia termasuk siswa yang terkenal kocak, humoris dan rada-rada usil. Kecerdasannya yang sangat fantastik membuat ia menjadi idola para siswa dan siswi lainnya. Tak hanya itu, pemuda ini juga terkenal sangat ambisius dalam segala hal. Apapun yang menjadi keinginannya harus terpenuhi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sehingga pada suatu hari, dia mempunyai hasrat yang luar biasa, yakni ingin tahu kapan dia akan mati.
Untuk mewujudkan harapannya ini, berbagai macam cara dan upaya dia lakukan, namun semua tak menuai hasil. Karena tak kunjung menemukan kejelasan, dia bermunajat meminta petunjuk kepada Allah SWT. Sesaat kemudian ia terlelap. Dalam tidur pulasnya dia bermimpi bertemu dengan malaikat maut berwujud manusia biasa.
Tahu bahwa itu adalah malaikat maut, maka Mahmud bertanya,”kapan saya akan meninggal, wahai malaikat Izrail? “. Sembari melempar senyum sinis, sang malaikat mengangkat lima jari kanannya. Melihat jawaban malaikat yang demikian, seketika itu juga Mahmud terjaga dari tidurnya. Penuh keheranan, dia merenung menafsiri mimpinya tersebut. Tanpa berfikir panjang, Mahmud sampai pada kesimpulan bahwa lima jari yang ditunjukkan malaikat Izrail bermakna usianya tinggal tersisa lima hari lagi.
Sadar bahwa usianya tinggal lima hari lagi, hari-harinya diisi dengan beristighfar, berdzikir dan melakukan berbagai amal kebaikan lainnya. Bahkan, makan dan minum kini tak ia hiraukan lagi, masuk sekolahpun ia menjadi enggan. Karena yang ada dalam fikirannya hanya kematian.
Hal ini tentu membuat teman-temannya menjadi yang lain merasa heran dengan perubahan sikap Mahmud. Masjid dan musholla adalah tempat ternyaman untuk bermunajat sepanjang waktu agar dia wafat dalam kondisi husnul khotimah.
Singkat cerita, di hari yang kelima Mahmud semakin menjadi aneh, air mata tidak henti-hentinya bercucuran dari matanya. Satu persatu teman-temannya dia datangi untuk meminta maaf atas segala dosa dan khilaf. Melihat sikap Mahmud yang semakin aneh ini, salah seorang siswa memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut kepada ustadznya.
Mahmud pun dipanggil oleh sang ustadz, “Kamu Mengapa Mud kok seperti itu?”. Tanya ustadz dengan tegas. Mahmud menjawab dengan nada terbata-bata, “Aaaanu Ustadz, saya bermimpi kalau usia saya tinggal lima hari lagi”, ustadz bertanya lagi kepada Mahmud, “memangnya seperti apa mimpimu? “, Mahmud pun menjawab, “saya bertemu dengan malaikat maut, dan saya bertanya kepadanya kapan saya akan mati. Dia menjawab dengan mengangkat tangan kanan dan menunjukkan lima jarinya”. “Oooooo…..! itu, kalau begitu kamu salah Mahmud” ungkap ustadz sembari tersenyum.
Akhirnya ustadz menjelaskan bahwa makna dari mimpi tersebut yaitu ada lima hal yang tidak diketahui manusia kecuali Allah Swt sendiri. Pertama adalah jodoh. Kedua adalah Ajal/Mati. Ketiga adalah rizki. Keempat adalah kelahiran. Kelima adalah umur. Mahmud pun menggaruk kepalanya dan masih bertanya-tanya “……….??????????????????”.
Oleh : Ridhawiyatul Lutfiah, Amd. Pi