MAUKAH JADI ORANG TUA BAHAGIA ?

Identitas buku

  • Judul : Maukah Jadi Orang Tua Bahagia?
  • Penulis : Aisah Dahlan, CHt., CM.NLP
  • Penerbit             : Pustaka Elmadina
  • Cetakan/Tahun terbit : III/2022
  • Terdiri dari : 34 Bab
  • Harga Buku : Rp. 000
  • Tebal Buku : 203 halaman

 

Ikhtisar buku

Dalam buku ini ada 34 topik yang kaya akan keilmuan di bidang parenting dengan berbagai cerita, informasi, serta cara mendidik anak yang tepat, tentunya dengan berpijak pada pola parenting Rasulullah SAW dan berlandaskan ilmu Neurosains serta Neuroparenting. Kita sebagai orang tua berperan menjadi uswah terbesar dalam kehidupan anak, maka dari itu, ceritakanlah tentang Nabi Muhammad kepada anak kita agar mereka dapat meneladani sifat yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.

Kita harus mulai belajar menjadi orang tua yang lebih bijaksana yakni dengan cara berniat dan sering ikut kajian atau seminar tentang parenting karena tidak ada buku manual yang paten dalam mengasuh anak. Anak bukan suatu barang yang bisa dipesan custom dan tidak ada katalognya ketika kita sedang memohon kepada Allah agar dikaruniai seorang anak. Anakmu adalah amanahmu, berkahmu, dan bisa jadi cobaanmu. Begitulah yang diisyaratkan dalam al-Quran sebagaimana berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…(QS. At-Tahrim:6)

اِنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu). Di sisi Allahlah (ada) pahala yang besar.” (QS. At-Taghabun:15).

Dalam buku ini ada beberapa poin yang dapat kita pelajari agar menjadi orang tua yang bahagia, diantaranya yakni:

  1. Mengetahui tentang perbedaan emosi anak dan emosi orang dewasa.

Pada anak-anak dari mereka kecil hingga sebelum baligh emosi dasarnya hanya empat jenis yaitu:

  1. Emosi semangat yaitu meliputi senang, bahagia, riang, gembira, cinta, kagum, damai, syukur dan takjub.
  2. Emosi sedih yang meliputi duka, kecewa, hampa, malu, galau, putus asa, lara dan pilu
  3. Emosi takut yang termasuk kategori ini yaitu cemas, khawatir, gelisah, cemburu, ngeri, dan ragu-ragu.
  4. Emosi marah yakni meliputi kesal, jengkel, jijik, geram, benci, dan dendam.

Kalau dicermati, emosi anak lebih banyak emosi negatif daripada yang positifnya. Jadi sangat wajar jika masa anak-anak banyak merengek dan menangis. Dan kita perlu tahu bahwa semua itu Allah yang mendesain.

Hal tersebut berbeda dengan emosi orang dewasa yang jauh lebih bervariatif. Yang digambarkan oleh dr. Aisah Dahlan melalui level emosi sebagai berikut:

 

 

  1. Membangun komunikasi yang nyaman, jangan menjadi orang tua yang toxic.

Beberapa tips untuk membangun komunikasi yang nyaman dengan anak dan menghindari luka batin adalah sebagai berikut:

  1. Hindari memerintah seperti “ Duuuuh, cepetan gitu aja lama banget sih!
  2. Hindari menyalahkan contohnya “Tuh kan, bunda bilang juga apa? kamu sih!”
  3. Hindari meremehkan misalnya “masa gitu aja enggah bisa sih!”
  4. Tidak membandingkan seperti “kenapa sih kamu enggak bisa juara 1?. dia aja bisa!”
  5. Hindari melabelkan anak dengan hal yang negatif seperti “ dasar kamu anak pembohong!”
  6. Hindari mengancam “kalau kamu enggak beresin meja belajarmu, awas ya!”
  7. Hindari menyudutkan “makanya, cek dulu bukumu sebelum berangkat sekolah!.”
  8. Ajak musyawarah atau diskusi tentang hal yang berkaitan dengannya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah gender anak, usia anak, dan wataknya (introvert, ekstrovert, dan ambivert.) mulailah obrolan dengan hal yang disukai anak.
  9. Perhatikan pola menegur anak. Teguran pertama adalah menegur perilakunya. Lalu teguran kedua adalah menghargai yang sebelum-sebelumnya, bahwa dia pernah berlaku baik. Misalnya “Nak, kok kamu tidak merapikan seragammu sih”. Teguran kedua “sebab biasanya kakak selalu merapikan/ menggantung seragam selepas pulang sekolah.”
  10. Jangan gengsi untuk minta maaf ke anak. Meminta maaf dengan ucapkan maaf dan kesalahannya, jelaskan yang kita inginkan dan kemudian diskusikan atau bangun kesadaran diri pada anak.
  11. Kenali perbedaan struktur otak dan cara belajar anak laki-laki dan perempuan.

Otak kiri anak perempuan berkembang lebih pesat dari otak kiri anak laki-laki. Otak kiri yaitu analisis, berbicara, matematika, detail, dan rapi. Biasanya anak perempuan lebih cepat bisa berbicara dan membaca dibanding anak laki-laki. Otak anak laki-laki yang berkembang dahulu adalah otak kanan, yaitu otak santai, kreatif, gambar, musik, gerak, warna, bermain. Kita pantang mengajarkan anak tentang suatu hal tanpa menghadirkan hal yang konkret, anak perempuan bisa paham bola hanya dengan sebuah kata atau kalimat, sedangkan anak laki-laki harus ditunjukkan bendanya.

Lokasi yang mengendalikan kemampuan bicara dan bahasa dalam otak anak laki-laki dan perempuan itu berbeda. Laki-laki hanya di sebelah kiri, dan anak perempuan di sebelah kiri dan kanan. Oleh karena itu, jika kita menasihati anak laki-laki, usahakan dekat dengan telinga kirinya. Jika anak perempuan, pandang matanya, karena otaknya sudah seimbang.

Pada otak laki-laki ada program yang dimasukkan oleh Allah dalam otaknya, yakni sport dan game. Program ini lebih sedikit pada perempuan, kecuali anak yang punya bakat kinestetik. Anak perempuan lebih terbiasa dengan simulasi saat kecil, dan ada program di otaknya yang lebih dominan yakni belanja.

 

 

 

  1. Kenali bahasa/baterai/tangki kasih utama anak-anak kita.
  2. Kata-kata pendukung/pujian
  3. Waktu berkualitas bersama
  4. Sentuhan fisik
  5. Pelayanan
  6. Menerima hadiah

Jika anak masih berusia di bawah tiga tahun, maka kelima baterai harus dicas setiap hari. Jika tidak demikian, anak akan merasa tidak aman dan tidak nyaman. Anak berusia lebih dari tiga tahun tidak perlu setiap hari dicas baterai kasih sayangnya. Cukup perhatikan bahasa kasih utamanya, dan bahasa kasih kedua yang disukai anak.

Oleh: Nur Khasanah, M.Pd.

Share Yuk ...

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Leave a Replay

UP

CONTACT

QUICK LINK

APLICATION