Cuaca yang biasanya panas, hari itu terlihat mendung. Langit kelabu pertanda hujan akan segera turun. Bergegas kupacu laju sepeda motorku berharap langit akan berbaik hati tak menumpahkan airnya sebelum aku sampai ke tempat tujuan. Benar saja tak lama berselang setelah aku sampai di tempatku mengabdi, Sekolah Mutiara, hujan rintik-rintik mulai jatuh membasahi bumi, tercium aroma khas tanah basah.
Libur semester telah usai. Tiba saatnya anak-anak kembali ke sekolah. Ada yang istimewa dari Sekolah Mutiara hari itu. Pertama masuk sekolah siswa Paud mengenakan pakaian yang menggambarkan cita-cita mereka. Ada yang memakai baju pilot, pemain sepak bola, dokter, pembalap dan lain-lain.
“Assalamualaikum teman-teman”, sapaku kepada mereka begitu masuk kelas. “waalaikumussalam ustadzh “, jawab mereka sembari tersenyum ceria menghampiriku dan mengulurkan tangan mungilnya mengajak bersalaman. Kubalas salam mereka dengan pelukan dan senyum terbaikku
Saatnya untuk anak-anak bercerita tentang pengalaman selama liburan dan menceritakan tentang gambar yang dibuat selama liburan. “cita citaku ingin menjadi pemain sepak bola biar bisa berkeliling dunia” cerita Keanu yang memakai kostum pemain sepak bola, ”Aku ingin jadi dokter kandungan biar bisa bantu ummiku melahirkan“, kata Kinan berikutnya dengan malu malu menunjukkan gambar dua orang dokter. “Kalau aku mau jadi ustadzah “, kata Ameera yang lengkap memakai atribut guru.
Satu persatu bergantian mereka bercerita. Ada kapten Nauval yang akan menerbangkan pesawat sampai ke halaman rumahnya, begitulah anak anak penuh dengan imajinasi yang sesekali mengundang tawa kecil.
Dengan belajar dan disiplin mereka akan bisa meraih apa yang mereka impikan karena di Sekolah Mutiara setiap anak adalah juara. Mereka laksana pesawat yang akan terbang tinggi menggapai cita dan kelak mereka kembali ke landasan dengan senyum keberhasilan.
Oleh : Puji Lastariah, S.Pd.