Jangan Marah, Bagimu Surga

Laa Taghdhob Walakal Jannah, begitu hafalan hadist Nabi yang akrab bagi anak-anak TK.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam“Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari). Imam Nawawi rohimahulloh mengatakan, “Makna jangan marah yaitu janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Karena pada hakikatnya marah adalah tabiat manusia.

Pemberani adalah yang bisa menahan nafsu saat marah. Hati boleh panas, kepala boleh keras, tetapi pikiran harus tetap cool n fresh. Pastikan pikiranmu tetap jernih, ekspresikan amarahmu dengan sehat, tersenyumlah. Kendalikan diri dan jangan emosi. Menurut sayyidina Ali bin Abi Thalib ra, ada empat momen kebaikan tertentu yang paling berat untuk dilakukan :

  1. Memaafkan ketika marah
  2. Berderma ketika rugi
  3. Menjaga diri dari dosa ketika sendirian
  4. Menyampaikan kebenaran kepada orang yang ditakuti atau diharapkan

Banyak resep jitu untuk mengendalikan amarahmu, salah satu strategi unik yang bisa diterapkan kalau mau marah, pertama baca ta’awudz dulu, kalau masih juga mau marah, baca istigfar dengan keras. Masih marah? Ah, keterlaluan. Segera wudhu dan shalatlah, sampai marahmu hilang.

Sumber :

  1. Solikhin Abu Izzudin, The Way to Win, 2008. Pro-U Media : Yogyakarta
  2. https://muslim.or.id/34-jangan-marah.html

Oleh : Melasia Agustina, S.E.

Share Yuk ...

Leave a Replay