Tidak dipungkiri bahwa kita pasti pernah merasa takut. Takut dosa, takut salah, takut dimarahi pimpinan, takut gagal, takut gelap, takut hantu, takut ketika ditinggalkan, dan ketakutan-ketakutan lainnya. Lantas, apa sih sebenarnya hal yang melatarbelakangi kita merasakan ketakutan-ketakutan tersebut?
Biasanya kita merasa takut apabila ada hal buruk yang akan menimpa kita. Kita mempercayai bahwa ketika ada hal buruk menimpa kita, kita akan merasa takut. Kita juga percaya tentang kehidupan setelah kematian. Oleh sebab itu, kita beramal sebanyak-banyaknya. Lebih jauh lagi kita berharap dijauhkan dari hal buruk dan mendapatkan hal yang baik.
Apabila begitu caranya rasa takut bekerja, berarti setiap orang yang masih menyimpan rasa takut, apalagi rasa takut terhadap sang Pencipta, Allah SWT, pasti masih menyimpan harapan untuk dirinya.
Allah SWT berfiman “(Kepada mereka dikatakan), Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, (Yaitu kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat (kepada Allah) dan memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat.” (QS. Qaf 32-33).
Disinilah letak keindahan Al-Quran, bahwa di balik rasa takut seseorang kepada Allah, ada harapan yang sangat besar dengan Rahmat-Nya yang luas. Dari ayat yang singkat ini, memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang seimbangnya harapan dan rasa takut kepada Allah. Bagaimana kita harus merawat rasa takut diimbangi dengan harapannya yang sangat luar biasa kepada rahmat Allah SWT.
Untuk kita semua yang menyimpan harapan bersama dengan ketakutannya, semoga sampai pada harapan dengan ketakutan yang berhasil kita kendalikan.
Sumber : https://khazanahalquran.com/rasa-takut-yang-dihiasi-dengan-harapan.html
Oleh : Melasia Agustina, S.E.