Ketika saya masih bersekolah di sebuah Sekolah Dasar, ada satu pertanyaan dari Guru Kelas kepada seluruh siswa, pertanyaan tersebut adalah “Apa cita-cita anak-anak ketika besar nanti?”. Sejenak saya merenung, memikirkan jawaban apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan dari Guru Kelas tersebut.
Pada saat itu saya masih duduk di bangku kelas 3 SD dan belum begitu faham benar apa itu cita-cita dan apa pentingnya memiliki cita-cita, mengingat di sebagian besar masyarakat daerah saya ketika itu kurang begitu perduli akan pentingnya seseorang memiliki cita-cita. Yang ada di benak para orang tua saat itu adalah “Setinggi apapun anak-anak bersekolah, pada akhirnya mereka akan menjadi buruh tani”.
Tetapi, setelah Guru kelas tersebut menjelaskan tentang pentingnya seseorang memiliki cita-cita agar memiliki taraf hidup yang lebih sejahtera dan memiliki berbagai kemampuan supaya bermanfaat bagi orang lain. Sejak saat itu saya mulai berusaha mencari jati diri saya sebagai manusia yang hendaknya memiliki manfaat untuk makhluk hidup yang lainnya. Karena setiap orang memiliki bakat dan potensinya masing-masing, tidak selalu bahwa orang desa ketika ia dewasa hanya bisa menjadi buruh tani.
Satu persatu siswa pun mulai menjawab pertanyaan guru kelas tersebut. Ada yang menjawab ingin menjadi seorang pilot, polisi, dokter, dan profesi yang membutuhkan kemampuan ahli lainnya beserta penjelasan dari masing-masing siswa mengenai cita-cita mereka tersebut. Tibalah saatnya giliran saya menjawab, dan jawaban saya adalah cita-citaku ingin menjadi seorang Guru. Seketika itu kelas pun menjadi hening mendengarkan jawaban saya tersebut.
Sang Guru bertanya kepada saya “mengapa saya memilih Guru sebagai cita-cita saya?”, Saya pun menjawab “menjadi Guru adalah suatu hal yang menyenangkan,” sebab kita bisa menjadi orang yang bermanfaat dengan berbagi ilmu kepada orang lain, dan ilmu tersebut dapat menjadikan orang lain tersebut bermanfaat bagi orang yang ada di sekitarnya.
Dan setelah kejadian tersebut, ketika Sang Guru sedang ada keperluan rapat atau kegiatan di luar sekolah, saya diminta untuk membantu mengajari teman-teman di kelas, karena dari hasil setiap Ujian Catur Wulan (sekarang disebut Ujian Semester) saya selalu mendapatkan nilai teratas diantara para siswa yang lain. Saya pun semakin bersemangat belajar untuk mewujudkan cita-cita saya sebagai seorang Guru dengan dukungan penuh dari Guru Kelas dan teman-teman di sekolahku. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Salam Literasi.
Oleh : Ustadz Hadi Utomo