Kamu mungkin sering bertanya dalam hati, “Dimana letak keikhlasan itu? Dimana harus dicari keikhlasan itu?” Aku juga.
Saat hati kecewa, saat rasanya ingin marah, saat diri ingin sekali dimengerti. Tapi kita tahu, tidak seharusnya bersikap begini. Kamu tahu mengungkapkan kecewa, marah, dan menuntut tidak akan menjadi solusi. Tapi dimana mencari keikhlasan yang kita yakini sebagai kekuatan itu?
Sejatinya ikhlas merupakan rahasia antara Allah dan hambanya. Untuk menjadi pribadi yang selalu benar-benar ikhlas tidaklah mudah. Maka,
Istigfar dan bertaubatlah, karena telah meletakkan harapan di tempat yang salah.
Maafkanlah setiap yang telah membuatmu kecewa. Sekalipun itu dirimu sendiri.
Menangislah jika perlu, untuk melepas ikatan dengan dunia. Sampai kamu lega.
Dan kita akan tahu makna keikhlasan, saat kita sudah bisa tersenyum lagi karena tahu Allah Maha Baik telah mendengar doa-doa kita, menjadi satu-satunya harapan kita. Tentunya kita tidak ingin, keikhlasan yang ada di dalam hati ini ternodai. Dan hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga keikhlasan adalah menghapus sikap berbangga diri dari dalam hati. Dimulailah dengan hal yang kecil dan sederhana, yaitu anggaplah orang lain lebih baik daripada diri kita, anggaplah ia lebih mulia di sisi Allah.
Hasan Al-Banna pernah berkata tentang makna Ikhlas, “Ikhlas adalah seorang muslim yang bermaksud dengan kata-katanya, dan amalnya, seluruhnya hanya kepada Allah, untuk mencari ridha Allah dan balasan yang baik dari Allah dengan tanpa melihat kepada keuntungan, bentuk, kedudukan, gelar, kemajuan, atau kemunduran. Dengan demikian ia menjadi tentara aqidah dan fikrah, bukan tentara keinginan atau manfaat.”
Oleh: Melasia Agustina, S.E.