Identitas buku
- Judul : Dahsyatnya Sabar, Syukur, & Ikhlas
- Penulis : Abdul Syukur
- Penerbit : Sabil
- Tahun terbit : Cetakan I, Februari 2013
- Tebal : 188 halaman
- ISBN : 978-602-7724-44-0
- Harga : Rp 32.000,-
Ikhtisar buku
Saat ini, kondisi perekonomian di negeri bisa dikatakan tidak menentu, korupsi dan tindak kriminal lainnya semakin merajalela. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, bangsa tercinta ini selalu diguncang oleh virus dan bencana alam yang merenggut ribuan nyawa. Dalam kondisi seperti ini, kita sangat sulit menemukan orang yang masih bersyukur lagi perasaan belas kasih, apalagi tumbuh keinginan untuk meringankan beban mereka yang kesusahan.
Hal tersebut bisa terjadi karena mereka miskin sifat syukur dalam hati dan diri mereka. Padahal, dengan memelihara sifat kufur nikmat terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah Swt, serta semakin langka untuk menjumpai orang yang mampu bersabar atas semua musibah dari Allah ‘Azza wa Jalla.
Suara-suara mengeluh, menyesal, marah, dan menyalahkan pihak- pihak lain selalu menghiasi kehidupan sehari-hari. Akibatnya, kehidupan, lingkungan, dan nikmat Allah Swt. yang banyak masih dirasa terbatas, sedikit, bahkan dianggap tidak ada. Sikap-sikap semacam itu menunjukkan bahwa mereka tidak bersyukur dan malas berbuat baik terhadap sesama.
Bahkan, mereka melakukan apa saja untuk memenuhi tuntutan hawa nafsu mereka. Siapa yang kuat, merekalah yang menang. Akhirnya, kehidupan manusia tak ubahnya kehidupan yang menerapkan “hukum rimba.” Mereka tak memiliki kepedulian terhadap yang lebih lemah. Melihat penderitaan orang lain, mereka justru kegirangan. Tak ada itu, kehidupan mereka justru akan semakin terasa sesak oleh kesusahan, dan semua yang diperoleh menjadi tidak bermakna.
Bersyukur dan bersabar merupakan salah satu di antara sekian banyak kunci keberhasilan hidup manusia beriman, baik di dunia maupun di akhirat. Nikmat yang diperoleh orang yang bersyukur dan bersabar akan ditambah. Orang yang menghiasi hidupnya dengan syukur dan sabar adalah orang yang sehat mental dan spiritualnya. Orang yang sehat akan mampu melihat lingkungannya secara objektif dan cerdas. Atas dasar pandangan inilah, mereka akan bisa mengambil manfaat dari berbagai karunia dan cobaan Allah dengan penuh amanah. Hidup mereka akan diliputi suasana tenang dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sungguh, pribadi yang senantiasa bersyukur dan bersabar adalah orang-orang yang dibutuhkan saat ini. Orang-orang yang dapat menambahkan kualitas umat dengan keberkahan llahi, yang diunggulkan, dan mampu mengalahkan berbagai keburukan, serta mampu mengembalikan martabat umat ini kepada keluhuran dan keberkahan hidupnya. Walaupun keberadaan orang-orang yang senantiasa bersyukur dan bersabar sudah sangat langka, tetapi kelangkaan tersebut justru bagaikan mutiara yang dicari-cari. Ibarat mendulang sebutir mutiara, hal ini tentu membutuhkan sebuah perjuangan dan keteguhan hati.
Bersyukur dan bersabar merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sudah seyogianya manusia sadar bahwa segala yang dialami dan didapat dalam kehidupan ini bersumber dari Allah Yang Maha Kuasa. Untuk itu, kita harus bisa merasakan nikmatnya hidup dalam rangkaian syukur dan sabar.
Hidup menjadi indah, nyaman, tenteram, dan bahagia. Tak ada alasan bagi kita untuk mengisi kehidupan ini dengan berkeluh kesah dan berputus asa. Apabila sedetik saja kita gunakan untuk mengeluh dan putus asa, berarti detik itu juga kita menggerogoti karunia dan kenikmatan hidup ini. Oleh karena itu, gunakan waktu yang sedikit ini untuk senantiasa bersyukur dan bersabar kepada-Nya. Sebab, sesungguhnya banyak hal yang patut untuk selalu kita syukuri setiap waktu dalam kehidupan di dunia ini.
Oleh Puji Lastariyah, S.Pd