Jangan Ceritakan
Jangan ceritakan perjalananmu Melangkahkan! Meskipun kakimu luka dan bernanah Jangan ceritakan perjalananmu Tersenyumlah Walau hatimu perih tersayat Jangan ceritakan perjalananmu Agar senyum harapan orang-orang yang mencintaimu tak keruh, berubah menjadi
Ibu
Tahukah kau, Saat gelap kupandang dunia… Kaulah lentera yang terangi celah pandangku, Saat tertatih kumelangkah… Kaulah yang ada disampingku, Ibu… Saat lelap setiap insan dalam tidurnya, Lisanmu basah dalam dzikir
Seruling Pena
Aku terbelenggu Diikat suratan pemangku Mataku sayu Ditutup Meja Biru Padi-padi melayu Membeli, memangku Perasan keringatku Penaku hanya menari Bernyanyi syahdu Menoreh realita, yang tak pernah kupinta Seruling menjamu Menyambut
The Felt
Always talked about big thing Blind about little thing She thought that was okay But, watched her comrades followed them She has been watching the Pied Piper worked
Berjalan di Kehidupan
Jangan pernah menyesal atas hidup kita satu hari pun Hari baik memberikan kebahagiaan Hal buruk memberikan pengalaman Sesungguhnya masa lalu tidak sama dengan masa depan Tangis derai air mata sinyal
Buta Keadilan
Semakin terlihat saat pisau lebih tajam ke bawah Ketika uang yang berperan dan membeli segalanya Saat ia mencapai tujuan Ia akan lupa dengan janji-janji yang pernah terucap Bahkan jabatan mampu
Selamat Hari Guru
Dalam dekap jemarimu Dalam usapan perihmu Di setiap tetesan keringatmu Di setiap latunan nasihatmu Di setiap langkahmu Terurai cerita cinta Tidak terurai dengan kata-kata Jalanku buram, kering dengan kebodohan Tanpa
Rindu Rasulullah
Adakah engkau menyapaku? Menyapa kami? Di perkumpulan ini Adakah engkau bersama kami Apakah syarat rindu harus terucap? Bukankah hati yang bergetar adalah tanda, Betapa jiwa rindu Ya Rasulullah…. Adakah engkau
Cermin
Lihatlah! Bagaimana kuatnya ayahmu, Dalam memikul beban dan penderitaan Lihatlah! Bagaimana cara ia menyemangatimu Mengajakmu tegap, tegar, dan tersenyum Bukankah ia adalah cermin bening bagimu? Ke jalan-jalan mana kau akan
Pada Selarik Doa
Dalam hati kala membuncah gundah Lisan berpenuh kesah Gemetar tubuh gelisah Tanganmu angkatlah, lalu tunduklah wajah Bisikkan, serukan, bahkan dalam diam Semuanya Pada selarik doa Pada lapangnya hati Saat senyum