Setiap orang diberikan syakilah yang berbeda-beda. Apa itu syakilah? Singkatnya, syakilah adalah pembawaan (fisik/nonfisik) dari Allah. Bisa juga disebut bakat. Jadi tidak mungkin kalau ada orang yang mengatakan dia tidak bagus dalam hal apapun. Pasti ada satu hal yang bisa dia lakukan dan itu adalah hal yang spesial.
Pertanyaannya, apakah bakat semata cukup? Ternyata tidak. Karena memiliki bakat itu mudah. Tinggal menerima dari Allah sejak lahir. Lantas kalau hanya menerima bakat dari-Nya, kita diberi imbalan atas apa?
Ternyata di sebuah ayat, Allah memerintahkan kita untuk beramal sesuai dengan syakilah kita masing2.
“Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing.…” (Qs. 17:84)
Mungkin aneh jika ayat di atas juga sebagai kalimat perintah, padahal terdengar seperti kalimat fakta. Namun, sadarkah kita kalau terkadang kita melakukan itu dalam kehidupan sehari-hari? Bayangkan kita menyuruh anak kita bangun, “Bangun!” dan “Kamu akan bangun sekarang juga!” terdengar berbeda walaupun tujuannya sama. Yang pertama jelas-jelas perintah, yang kedua seolah-olah memberitahu sesuatu tapi mengandung makna perintah yang lebih dalam.
Allah pun sama. Allah menyuruh kita untuk tidak diam diri dan bekerja sesuai dengan bakat yang kita miliki. Itulah mengapa orang-orang yang berpotensi terkadang tidak sukses karena dia kurang “show up” di dunia ini.
Oleh : Ahmad Saifuddin, S.Si.