Ketika Allah mempertemukan jodoh kita dengan mengikat janji sehidup semati sebagai suami istri, dalam menjalin hubungan suami istri yang diharapkan dari pasangan tersebut adalah mendapatkan keturunan yang shaleh shaleha dan sehat. Dari hasil usaha dan doa Allah memberikan mereka keturunan. Mereka sangat bahagia dan berjanji akan merawat dan mendidik titipan Allah tersebut.
Bulan berganti bulan anak itupun lahir, keluarga kecil itu diselimuti dengan kebahagiaan yang tak ternilai atas kehadiran sang buah hati. Anaknya pun semakin besar dan menggemaskan. Dari sisi lain bertambah umurnya seorang anak akan bertambah biaya kebutuhan hidup suatu keluarga.
Ayah dan ibu dari anak tersebut memikirkan masa depan si anak, ayah kerja siang malam mencari rejeki untuk keluarganya, ibu mencari kerja sampingan lewat online shop tetapi di sisi lain ada hal yang mereka lupakan.
Salah satu konsekuensi besar yang kita dapatkan ketika sibuk siang dan malam mencari uang, memperbanyak tabungan adalah retaknya hubungan keluarga yang selama ini kita jaga. Ayah sibuk dengan pekerjaannya. Anaknya yang terlupakan, ibu sibuk dengan jualan onlinenya anak terabaikan. Hal yang terkecil yang membuat anak terlupakan ayah pulang kerja anak sudah tidur, ibu sibuk dengan handphonenya, anaknya bermain sendiri.
“Wahai ayah ibu saya kangen, saya ingin ayah ibu perhatian denganku, mendengar celotehku, membacakan cerita, menemaniku bermain walau sebentar dan bercanda denganku itulah jeritan hati anak”.
Mengejar materi dan kesenangan dunia tidak akan ada akhirnya. Tetapi, memori dan kenangan bersama orang-orang tercinta akan abadi di ingatan. Jadi, sebagai orang tua bagilah waktu dengan bijak antara keluarga dan pekerjaan. Anak tidak selamanya bersama kita suatu saat dia akan pergi dari rumahmu dan membuat keluraga kecil baru. Kalau tidak ada kenangan indah yang diberikan, kemungkinan anak akan melupakan kita jika sudah tua.
Wassalamu alaikum wr.wb
Oleh : Harlia, S.Pd.I.