Anda Berhak Bahagia

Ada seorang murid bertanya pada gurunya “Guru apakah yang paling membingungkan di dunia ini?”

            Guru pun menjawab “Yang paling membingungkan di dunia ini adalah manusia”

            Sang murid keheranan “Manusia, mengapa bisa manusia yang paling membingungkan di dunia ini wahai guru?”

            Sang guru menjawab “Iya karena manusia mengorbankan kesehatannya hanya demi mendapatkan uang, lalu dia mengorbankan uangnya untuk mendapatkan kesehatan. Lalu dia sangat khawatir dengan masa depannya sampai dia tidak menikmati masa sekarang, akhirnya dia tidak hidup di masa depan ataupun di masa sekarang. Dia hidup seakan-akan tak akan mati, lalu dia mati tanpa benar-benar menikmati apa itu hidup.

            Bersyukurlah apa yang selama ini  kita dapat dan nikmati karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok. Ketika lahir dua tangan kita kosong pun ketika kita meninggal dua tangan kita juga kosong. Waktu datang dan waktu pergi kita tidak membawa apa-apa. Jangan sombong karena kaya, jangan sombong karena pangkat. Jangan minder karena miskin, kaya belum tentu mulia miskin belum tentu hina. Kaya belum tentu bahagia, miskin belum tentu menderita.

            Bukankah kita semua hanya tamu dan semua milik kita hanyalah pinjaman atau titipan. Tetaplah rendah hati seberapapun tinggi kedudukan kita, tetaplah percaya diri seberapapun kekurangan kita. Karena kita hadir tidak membawa apa-apa dan kembali tidak membawa apa-apa. Hanya pahala atau dosa kejahatan yang dapat kita bawa. Kita datang ke dunia dengan menangis pergi dari dunia juga ditemani oleh tangis.

            Maka dari itu, tetaplah bersyukur dalam segala keadaan apapun. Hiduplah disaat benar-benar ada dan nyata untuk kita yaitu saat ini. Bukan dari bayang-bayang masa lalu ataupun mencemaskan masa mendatang yang belum tiba. Penanti kehidupan adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas dan tetap manis di tempat yang sangat pahit. Yang tetap rendah hati meskipun sudah menjadi besar. Serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat. Hiduplah dengan bahagia, hiduplah dengan rasa syukur karena kita berhak untuk bahagia.

Oleh : Ustadzah Feni Ilma Hidayati, S.Pd.

Share Yuk ...

Leave a Replay