Memang kita sebagai manusia tidak akan pernah tahu apakah harapan yang selama ini kita nanti akan jadi kenyataan atau tidak. Tetapi dari harapan itulah akan memunculkan sebuah komitmen yang nyata didalam diri kita untuk bisa mewujudkan harapan harapan itu. Semua hal yang ada di dunia ini bisa dibilang akan bermula dari sebuah harapan. Harapan yang berubah menjadi cita cita, dan cita cita yang akan berubah menjadi tujuan serta tekad.
Harapan harapan itu akan selalu hidup di dalam diri kita asalkan kita berani untuk meyakininya. Berani untuk tidak pasrah dan terus berjuang demi harapan itu. Percayalah orang yang punya harapan tinggi pastilah sangat kuat karena dia adalah orang yang tahu akan apa yang dia lakukan. Jadi janganlah sedih atau berputus asa apabila hidup ini sudah selesai karena harapan harapanmu selalu hidup mesti hidupmu sudah tiada.
Semua manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Saat kita membandingkan keadaan hidup kita dengan kehidupan orang lain yang ‘tampak’ lebih menyenangkan, saat itulah mental kita kian turun dan perlahan hal itu akan menjauhkan kita dari rasa syukur. Sangat disayangkan bila ini terjadi pada kita, padahal sejatinya Allah memberi kenikmatan kepada hamba-hambanya dengan porsi masing-masing. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 172 “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah”. Hidup ini bergantung pada arah fokus pikiran kita, bilamana cenderung memusatkan pikiran kepada kesedihan terhadap segala hal yang tidak kita miliki maka hari demi hari akan cenderung lebih berat untuk kita jalani. Namun bila fokus pikiran kita diarahkan pada hal-hal yang baik dan benar (misalnya fokus beribadah kepada allah SWT, dan tulus melakukan kebaikan tanpa pamrih) niscaya aktivitas sehari-haripun akan menjadi lebih baik dari hari ke hari dan bukan tidak mungkin harapan – harapan kita akan terwujud.
Tulisan ini dibuat teruntuk seluruh pendidik yang dengan tulus, ikhlas, dan beristiqomah mengajarkan kepada seluruh generasi hijau di negeri ini bukan hanya tentang materi ilmu dunia, namun juga ber-akhlaqul karimah dalam menjalani kehidupan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah kita, dan mari kita bersama menggantungkan seluruh harapan kita kepada-Nya.
Oleh : Ayurada Bhetari, S.Pd