Banyak yang mengartikan sukses. Sebagian besar orang menganggap sukses adalah mereka yang memiliki banyak harta. Sebagian ada yang menyampaikan sukses merupakan capaian dari kekuasaan atau karir yang ditempuh seseorang. Sebagian lagi banyak yang mengatakan sukses bagian dari tujuan hidup manusia.
Tidak ada yang salah dengan itu, semua pernyataan itu benar. Namun, bagaimana cara untuk mencapai kesuksesan? Faktanya hanya segelintir orang yang bisa mencapai kesuksesan tersebut. Mengapa banyak orang yang tidak bisa mencapai kesuksesan? Apakah bedanya orang yang sukses dengan yang belum mencapai kesuksesan? Apa faktor di balik itu?
Apakah perbedaan tingkat pendidikan? atau perbedaan pengalaman? atau mungkin kepintaran seseorang?
“Sukses adalah hasil capaian ketika kita memiliki modal jenjang pendidikan yang tinggi”, ya begitulah kata banyak orang. Itu tidaklah salah, bahkan banyak orang kampung yang sengaja merantau ke kota untuk mendapatkan pendidikan terbaik demi mencapai kesuksesan.
Tapi, benar bukan berarti tepat. Mark Zukercberg, CEO dari Facebook yang mencapai kesuksesannya di usia muda. Begitu pula Steve Jobs sang maestro teknologi sekaligus CEO dari salah satu perusahaan teknologi raksasa yaitu Apple.Inc.
Lantas bagaimana cara mereka untuk sukses? Mengingat banyak orang mengatakan jika kamu ingin sukses belajar lah sampai mendapatkan pendidikan yang tinggi. Jika pernyataan itu tepat mungkin Mark Zukercberg saat ini menjadi seorang penjaja koran atau Steve Jobs melakukan pekerjaannya sehari-hari sebagai operator counter handphone. Lantas apa yang melatarbelakangi mereka untuk sukses ?
“Peluang” Yes, peluang. Sudah tidak perlu dibantah lagi. Memanfaatkan peluang adalah salah satu cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Terkadang peluang memang perlu pengorbanan. Mark Zukercberg memanfaatkan peluang untuk menciptakan suatu media yang dapat digunakan orang untuk bersosialisasi secara virtual tanpa dibatasi jarak dan waktu.
Dan Steve Jobs memanfaatkan peluang dari hasil ciptaan temannya bernama Steve Wozniak yang berhasil menciptakan suatu operating sistem berbasis GUI yang terintegrasi dengan komponen mikro sistem dan papan induk sirkuit yang saat ini diberi nama CPU. Selain itu kesuksesan bukanlah semata mata karena kita melakukan suatu proses dari kerja keras, melainkan Kerja Ikhlas. Yaps, apabila Mark Zukerberg dan Steve Jobs tidak bekerja dengan ikhlas maka mereka tidak akan mencapai kesuksesannya.
Okee, yang kedua banyak yang mengatakan jika “ingin sukses harus memiliki banyak pengalaman”. Well tidak salah, pengalaman memang sangat dibutuhkan. Kesuksesan merupakan suatu keberhasilan yang didapat karena kita belajar bagaimana memperbaiki kesalahan.
Setiap orang memiliki banyak pengalaman yang berbeda beda. Tetapi, mengapa tidak setiap orang sukses? Banyak orang yang menyikapi suatu pengalaman dengan sesuatu hal yang telah berlalu. Terkadang ada orang yang menyesali akan suatu pengalaman yang telah terjadi pada dirinya. Lalu, apa kuncinya ? Kuncinya adalah iklhas.
Yaps, lagi-lagi ikhlas. Iklhas menerima, ikhlas menjalani, ikhlas berikhtiar. Bahkan seorang dokter bisa saja sukses ketika dia berjualan nasi kuning. Ya memang tidak ada hubungannya dengan pengalaman melainkan ikhlas untuk menjalaninya, dan iklhas dalam menunaikan pekerjaannya.
Dan yang terakhir. “Orang yang sukses itu adalah orang yang pintar”. Hmmm, bagaimana menurut kalian ? Apakah pernyataan tersebut tepat atau tidak ? Okee, bingung ? Well, ada pepatah tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.
Jack Ma lahir pada tanggal 15 Oktober 1964 di Hangzhou, Tiongkok. Dia merupakan CEO dan bos besar dari perusahaan raksasa yang berjalan di bidang retail online terbesar di dunia yaitu Alibaba.com sekaligus dia adalah pendiri dari Alibaba group. Jack Ma mengalami berbagai masalah dan rintangan dalam hidupnya. Jack Ma sering ditolak di setiap sekolah, dimana Ia ingin belajar. Bahkan pada saat sekolah dasar, ia sudah menerima penolakan karena nilai ujian matematikanya tidak begitu baik. Bahkan Jack Ma pernah 2 kali gagal ujian masuk universitas.
So, kita sudah bisa menarik kesimpulan dari sini. Entah anda pintar, juara 1 di kelas, banyak memiliki prestasi, tidak akan menjamin anda sukses dalam karir anda. Yang mungkin menjadikan anda sukses ialah cerdas untuk memanfaatkan peluang, Cerdas untuk belajar dari pengalaman dan yang lebih penting lagi ikhlas dalam menjalani suatu pekerjaan.
Ingat pekerjaan adalah ibadah. Pekerjaan adalah amanah yang dipercayakan kepada anda. Ikhlas dalam menunaikannya dan ikhtiar dalam menjalaninya. Insyallah, sukses adalah bonus yang akan anda dapatkan. Sukses memang butuh waktu dan waktu butuh pengorbanan, dan pengorbanan membutuhkan keikhlasan dalam diri kita.
Ikhlas dalam pekerjaan, ikhlas dalam bertanggung jawab, ikhlas dalam berusaha dan ikhlas dalam memperbaiki diri menjadi kepribadian yang lebih baik lagi. Dan selalu berdoa yang terbaik untuk masa depan. Insyallah kesuksesan adalah bonus yang akan kita dapatkan dari pemberian Allah SWT. Aamiin.
Oleh : Wahyu Budy Prasetyo