Bercerita, Cara Ampuh Menambah Kosakata Pada Anak

Mana sempat saya membacakan cerita, mendongeng, atau sering mengobrol dengan anak saya. Saya ini sibuk, sudah kerja seharian, belum lagi urusan kantor yang membuat pusing kepala, belum lagi urusan-urusan yang lain. Saya tidak punya waktu untuk semua itu.

            Saya tidak biasa bercerita dengan anak-anak saya. Jika saya pulang kerja anak saya langsung mengambil handphone dan bermain dengan asyiknya. Yang dibuka hanya lagu anak-anak kok, yang dibuka hanya game untuk anak-anak kok. Yang dibuka hanya video-video rekaman dia saja kok. Daripada menangis lebih baik saya berikan susu dan nonton TV yang dia sukai.

Ayah bunda yang hebat. Potret di atas adalah yang terjadi pada sebagian keluarga Indonesia yang produktif. Keluarga yang memiliki anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Keluarga yang ada di sekitar kita bahkan mungkin keluarga terdekat kita, atau mungkin kita yang membaca artikel ini.

Ayah bunda yang hebat. Artikel ini dibuat penulis sebagai pengingat bagi penulis sendiri. Menjadi orang tua jaman now tidak hanya sekedar menjadi orang tua yang memberikan stimulus pada anak-anak kita berupa asupan gizi yang seimbang, asupan materi yang berlimpah berupa mainan yang bagus dan mahal, pakaian yang mewah. Namun, PR kita sebagai orang tua yang modern adalah menstimulus anak-anak kita untuk meningkatkan kecerdasan mereka dengan cara yang lain. Cara yang dianggap anak muda sekarang dianggap cara yang ketinggalan. Cara yang tidak laku lagi untuk anak-anak jaman now.

            Ayah bunda yang hebat. Cara yang ampuh untuk membuat anak-anak kita memiliki kosakata dan kemampuan komunikasi yang bagus adalah dengan mencintai buku, anak-anak kita buat menjadi “rakus” dan “lapar” buku. Anak-anak yang lebih baik dapat oleh-oleh buku dibandingkan dengan oleh-oleh makanan jika  ayah bundanya dari luar kota. Anak-anak yang “kecanduan” datang ke toko buku dibandingkan datang ke arena permainan anak-anak.

Ayah bunda yang hebat. Menstimulus anak-anak menjadi “lapar” buku bukan hal yang mudah bagi kita orang tua yang hidup di jaman serba digital. Semua dapat dikendalikan dengan hanya menekan tombol-tombol layar yang ada di depan kita. Namun, bukan hal yang sulit juga untuk memulai jika kita sebagai orang tua peduli dengan masa depan anak-anak kita. Mereka adalah harapan terbesar dalam kehidupan kita sebagai orang tua. Hal yang paling mudah kita lakukan adalah memulai dari diri kita sebagai orang tua untuk “lapar” terhadap buku. Membaca adalah solusi terbaik untuk meningkatkan kemampuan verbal anak-anak kita.

Ayah bunda yang hebat. Berikut cara yang dapat kita lakukan supaya anak-anak kita “doyan” melahap buku :

  1. Membiasakan membacakan cerita terlebih lagi membacakan ayat suci pada saat masih dalam kandungan. Usia kandungan empat bulan janin kita sudah memiliki ruh dan sudah dapat mendengar apa yang kita sampaikan. Membacakan cerita yang menstimulus anak-anak menjadi anak yang memiliki kemampuan verbal bagus.
  2. Membiasakan membacakan cerita meskipun anak kita belum dapat berbicara.
  3. Membacakan cerita sebelum anak kita tidur. Hal ini akan sangat mempengaruhi kebiasaan anak-anak kita

Jika hal-hal di atas sering kita lakukan maka tanpa kita minta mereka akan melakukan apa yang kita lakukan sebelumnya. Pembiasaan sejak dini untuk cinta buku , cinta membaca akan menjadikan pembiasaan bagi anak-anak kita.

Setelah mereka sudah dapat bicara dan sudah dapat melakukan semua sendiri,  sebelum tidur tanpa kita minta anak-anak akan mencari buku sendiri dan meminta kepada kita untuk membacakan buku cerita yang mereka sukai. Tak berhenti hanya satu buku bahkan bisa sampai dua atau tiga buku sampai mereka tidur pulas. Atau kadang-kadang jika kita masih belum memenuhi keinginannya untuk membacakan cerita. Mereka sendiri yang membaca buku ala mereka meskipun sesungguhnya anak-anak kita belum dapat memabaca buku.

Ayah bunda yang hebat. Keinginan mendasar sebagai orang tua adalah memiliki anak-anak yang memiliki karakter yang mulia. Membaca juga salah satu cara yang ampuh menjadikan anak-anak kita selain memiliki tabungan kosakata yang banyak dan bagus, juga menjadikan anak-anak kita menjadi fokus dalam mengerjakan sesuatu.

Yuk, ayah bunda yang hebat. Kita mulai dari kita sendiri sebagai orang tua untuk “lahap” terhadap buku. Supaya kita dapat dijadikan contoh bagi anak-anak kita. Dan mereka bangga pada kita sebagai orang tuanya karena kita melakukan apa yang kita sampaikan dan kita ajarkan pada mereka. Anak-anak kita, pada mereka buah hati kita, pada mereka Mutiara dan permata hati kita.

 

Selamat berjuang menjadi ornag tua dan ayah bunda hebat untuk anak-anak kita. Selamat menjadi orang tua yang “rakus” terhadap buku. Selamat menjadi orang tua yang memiliki anak-anak kritis karena pembiasaan membaca sejak dini. Selamat menjadi orang tua yang memiliki anak-anak dengan kemampuan keingintahuannya sangat tinggi karena pembiasaan membaca oleh kita orang tuanya.

 

 

Salam Cinta dari Orang tua yang masih terus belajar

Jimbaran Berseri

Minggu, 12 November 2017

 

 

Share Yuk ...

Leave a Replay