NO MORE BURNOUT – Seni Mengelola Waktu Agar Tetap Waras di Tengah Tuntutan Kerja Keras

Identitas Buku

  • Penulis                         : Weda S. Atmanegara
  • Penerbit : Caesar Media Pustaka
  • Cetakan/Tahun Terbit : 2022
  • Terdiri dari             : 10 Bab
  • Harga buku             : Rp. 68.000,00
  • Tebal buku             : 220 halaman

 

Ikhtisar Buku

Dalam buku ini terdapat 10 Bab yang terdiri dari :

  1. Pada bab 1 buku ini membahas mengenai “Jangan Isi Waktu dengan Kemalasan” . Seperti yang disampaikan oleh Baltasar Gracian “Satu-satunya hal yang menjadi milik kita sepenuhnya adalah waktu, bahkan seseorang yang tidak memiliki apapun pasti memiliki waktu”. Point yang dibahas pada bab 1 yakni mengenai:
  • Bagaimana Mengelola 24 Jam Waktumu?
  • 5 Tipe Orang Yang Suka Menunda
  • Melepas Kebijakan Prokrastinasi
  • Bahaya Bermalas-Malasan
  • Bagaimana Menghadapi Kemalasan-Kemalasan Yang Datang Dari Perasaan Atau Suasana Hati?
  • Kita Tidak Berbagi Waktu Dengan Orang Lain
  • Seluruh Waktu Berharga

 

  1. Pada bab 2 buku ini yang berfokus membahas mengenai “Setiap Hari, Reset Waktu, Pikiran, dan Perasaan”. Bab ini membahas mengenai jangan sampai menyesali tidak memulai sesuatu saat ini, sehingga muncul kata “seandainya” dan berlarut-larut menyesali. Karen Lamb menyatakan “Satu tahun dari sekarang, kamu akan berharap telah memulai sesuatu pada hari ini.” Point yang dibahas pada bab 2 yakni mengenai:

 

  • Siapa Yang Mengendalikan Waktu?
  • Menghadapi Kebosanan Dari Rutinitas
  • Kebahagiaan Dan Waktu Yang Saling Berhubungan
  • Antara Waktu Bekerja, Membaca, Dan Mendengarkan Musik

 

  1. Pada bab 3 buku ini berfokus membahas mengenai “Setiap Hari Buat Rencana Suksesmu!” . BJ Habibie pernah mengungkapkan bahwa kesuksesan bukan milik orang yang pintar, tapi milik mereka yang berusaha. Kita bisa berusaha terlebih dahulu untuk memulai rencana sukses hari ini. Minimal, setiap hari kita tahu apa yang harus kita lakukan, mempunyai target-target yang bisa kita wujudkan. Point yang dibahas pada bab 3 yakni mengenai :
  • Menyelesaikan Pekerjaan dengan Sederhana
  • Menata Alur Kerja yang Kreatif
  • Maksimalkan 8 Jam Kerja, Sisanya Terserah Kamu
  • Tiga Jam terbaik Setiap Hari untuk Diri Sendiri

 

  1. Pada bab 4 buku ini berfokus membahas mengenai “ Cara 24 Jam X 7 Hari Bebas Stress!” pada bab ini membahas mengenai beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari stress dalam bekerja dan beberapa hal yang bisa menyebabkan stress. Kutipan yang terdapat dalam buku ini yakni “ Membuat Batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi itu amat penting, mengingat selalu berada di lokasi bekerja, di kantor, di Perusahaan baik saat kerja maupun tidak. Mengaburkan Batas antara kehidupan pribadi dan kehidupan saat bekerja. Point-point yang dibahas pada bab 4 yakni :
  • Menata Kembali Ruang Kerja
  • Coffee Break itu Penting
  • Bahaya Terlalu Sering Lembur
  • Bahaya Lembur Tanpa Upah
  • Memanfaat Gym Area di Sore Hari
  • Malam Hari: Masih Bekerja?

 

 

  1. Pada bab 5 buku ini berfokus membahas mengenai “Hati-hati dengan Waktu Luang!” pada bab ini membahas mengenai bagaimana kita memnfaatkan waktu luang yang kita punya, apakah dimanfaatkan secara maksimal atau bermalas-malasan. Point yang dibahas pada bab 5 yakni mengenai:
  • Jadi, Bagaimana Kita Menggunakan Waktu Luang?
  • “Apa yang sudah kamu lakukan untuk Waktu Luangmu?”
  • Berinvestasi pada kebahagiaan

 

  1. Pada bab 6 buku ini berfokus membahas mengenai “Tetap Waspada dengan Lingkunganmu!” pada bab 6 ini membahas bagaimana membagi waktu antara kehidupan pribadi, kehidupan pekerjaan, dan kehidupan sosial yang terkadang membuat seseorang hanya cenderung berfokus pada 1 hal saja dan mengabaikan kehidupan lainnya. Point- point yang disampaikan pada bab 6 yakni mengenai:
  • Haruskah Mengikuti Tradisi “Hoesik”?
  • Tradisi “Hoesik” di Lingkungan Tempat Tinggal
  • Jika kita tidak bisa selalu Terlibat dengan Lingkungan

 

  1. Pada bab 7 buku ini membahas mengenai “Cara Agar Pekerjaan Menjadi Lebih Mudah!” di dalam buku ini terdapat kutipan “Kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan hanya dengan memikirkannya tentu saja, bahkan untuk pekerjaan yang paling mudah sekalipun. Kita perlu melakukan aksi nyata dengan menggerakan kaki, tangan dan jari sehingga kita lebih siap untuk untuk menyelesaikan pekerjaan.” Selain itu juga terdapat kutipan dari Peter D. Drucker yakni “Orang yang berhasil dalam pekerjaan, tidak memulainya dari bekerja. Dia memulainya dari Waktu” Point yang disampaikan pada bab 7 yakni mengenai:
  • Mencoba Dari yang Paling Sulit
  • Tapi Bagaimana Jika Kita Memulai dengan Pekerjaan yang Lebih Mudah?
  • Menjadwalkan untuk “Bolos”
  • Memikirkan Rencana Perjalanan Sedini Mungkin
  • Wisata Sederhana di Bulan Ini
  • Bisakah Memulai Tidur Lebih Cepat

 

  1. Pada bab 8 buku ini berfokus membahas mengenai “Cara Produktif Bagi Freelancer”. Seorang Freelancer memiliki jam kerja dan tempat kerja yang lebih fleksibel sesuai dengan kenyamanan mereka. Para Freelancer dapat mengontrol jam kerja dan kapasitas mereka dalam bekerja. Namun dikarenakan adanya kebebasan dalam mengontrol jam kerja sendiri. Bisa menjadi jebakan bagi mereka. Terkadang kita merasa sibuk, melakukan banyak pekerjaan namun kenyataannya kita tidak produktif. Point-point yang disampaikan pada bab 8 yakni mengenai:
  • Batasan yang Kabur Antara Kehidupan Pribadi dan Kehidupan Bekerja
  • Menangkap Emosi dari Waktu yang Berantakan
  • Waktu yang Produktif untuk Seorang Freelancer

 

  1. Pada bab 9 buku ini berfokus membahas mengenai “Cara Menikmati Waktu Istirahat” pada bab ini membahas banyak alasan mengapa kita tidak menikmati waktu istirahat, karena Ketika di hari libur pun kita lebih sering memikirkan pekerjaan besok atau justru menghitung mundur menuju ke hari bekerja. Sehingga Ketika akhir pekan datang pun, perasaan tidak gembira. Point yang dibahas pada bab 9 yakni mengenai:
  • “Padahal Aku Sudah Sibuk Seharian!”
  • “Aku Sedang Merasa Bahwa Aku Tidak ke Mana-mana!”
  • Tidak Benar-benar Menikmati Waktu Berlibur
  • Hanya Ada Tiga Waktu: Pagi, Siang, dan Malam
  • Menikmati waktu Istirahat yang Statis

 

  1. Pada bab 10 buku ini berfokus membahas mengenai “Cara Berhenti dari Kesibukan Tiada Akhir” pada bab ini membahas mengenai suatu kondisi seseorang yang memiliki Hasrat bekerja tinggi dan akan merasa bersalah jika dirinya berlibur atau bahkan beristirahat. kondisi ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Geoffrey Chaucer dalam bukunya yang berbunyi “Jangan tunda besok apa yang bisa kau kerjakan hari ini.” Namun jika kata itu diserap mentah-mentah, justru membuat kita terjebak ke dalam kesibukan tiada akhir. Maka di bab 10 ini membahas mengenai beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari stress di Tengah kesibukan tiada akhir: point-point yang dibahas pada bab 10 yakni mengenai:

 

 

  • Memanjakan Diri di Kampung Halaman
  • Berhenti Berlibur dengan Rasa Bersalah!
  • Bukan Sekedar Hari Libur
  • Memulihkan Working Memory

 

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas beberapa point menarik di dalam buku ini. Yakni:

Kita Tidak Berbagi Waktu dengan Orang Lain

Ketika kita berpikir dengan meluangkan waktu kita untuk bertemu dan berbicara dengan orang lain sama dengan berbagi waktu kita dengan orang lain. Padahal tidak ada waktu yang dapat kita bagi dengan orang lain. Waktu kita sepenuhnya milik kita dan kita sepenuhnya bertanggung jawab atas waktu yang kita punya. Maka Ketika kita kehilangan waktu yang kita punya, tidak perlu menyalahkan lingkungan kita.

Berinvestasi pada Kebahagiaan

Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk menginvestasikan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak perlu selalu diartikan dengan materi. Karena masih ada beberapa orang yang memiliki materi yang cukup namun tidak bahagia. Kebahagiaan seseorang bisa diperoleh juga dari lingkungan kerja yang nyaman lebih baik untuk dirinya. Memikirkan kebahagiaan diri dengan memikirkan Kesehatan mental, fisik dan fikiran adalah salah satu cara berinvestasi kebahagiaan jangka Panjang.

Tapi Bagaimana Jika Kita Memulai dengan Pekerjaan yang Lebih Mudah?

Memulai dari pekerjaan yang lebih mudah merupakan langkah tepat untuk belajar mendisiplinkan waktu. Dengan membagi pekerjaan menjadi 3-4 tahap waktu pekerjaan. Yaitu mengerjakan tahap pertama selama satu jam hingga dua jam pertama selanjutnya ambil jeda istirahat sekitar 10 menit untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

“Padahal Aku Sudah Sibuk Seharian”

Kondisi ketika sudah merasa menghabiskan waktu seharian namun tidak merasa produktif. Kondisi yang sudah sibuk seharian sehingga tidak memiliki waktu untuk melakukan hal lain. Kondisi ini bisa saja terjadi ketika kita tidak bisa melakukan manajemen waktu yang baik, dan terbiasa mengerjakan pekerjaan mepet deadline. Dari kisah yang disampaikan di dalam buku ini mengenai pilihan Michael Lin yang Resign dari Netflix yang merasa bosan dengan lingkungan kerjanya yang begitu-begitu saja dan membuatnya merasa tidak ada perkembangan dan menurunkan kinerjanya menjadi alasan Michael Lin untuk Resign. Dan dari kisah Michael Lin, kita dapat belajar bahwa pernyataan kita tidak ke mana-mana bukan karena tidak melakukan apa-apa, melainkan apa yang kita kerjakan tidak membuat kita berkembang.

 

Simpulan yang bisa saya ambil dari buku ini yakni untuk menghindari burnout dalam pekerjaan kita haruslah memiliki kemampuan dalam mengelola waktu yang kita punya dan hanya kita yang bisa mengontrol waktu kita sendiri. Dengan memiliki waktu luang manfaatkan untuk beristirahat dan menginvestasikan kebahagiaan. Investasi kebahagiaan jangka panjang dapat kita peroleh dengan memiliki lingkungan kerja yang nyaman dan sehat. Dengan memulai pekerjaan dari yang lebih mudah merupakan langkah tepat sebagai awal untuk mendisiplinkan waktu dalam bekerja. Rutinitas pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus selama setiap hari pun mampu menimbulkan rasa bosan dan rasa yang membutuhkan hal baru. Beberapa orang berhasil keluar dari bosan itu dengan cara melakukan kegiatan lain di luar pekerjaan. Jika kita masih belum berhasil menghilangkan burnout dalam diri kita, cobalah untuk mundur sejenak dan cari tahu apa yang salah. Apakah sistem perusahaan yang salah, cara kita bekerja, atau hal lainnya.

Kelebihan dan kekurangan buku ini adalah:

  • Isi buku ini akan mudah dipahami oleh pembacanya karena disampaikan dengan point-point yang jelas.
  • Setiap point yang disampaikan di dalam buku disajikan dengan berbagai kisah menarik sebagai contoh.
  • Di dalam buku ini juga terdapat kutipan-kutipan menarik yang berhubungan denga isi materi.
  • Kekurangan buku ini susah diperoleh di toko buku offline. Jika ingin memperoleh buku ini dapat membelinya di beberapa aplikasi belanja online.

Nilai untuk buku No More Burnout yakni 9/10

Oleh : Saniyatul Barokah, S. I. Kom

Share Yuk ...

Leave a Replay