Selang Tabung Kompesor

Olla..  olleng..

Wak lajerre etangale…

Begitu orang-orang di rumahku menyanyikannya

Sembari menginjak-injakkan kakinya di bumi, menari nyeri

Dalam kebahagiaannya berharap

Semoga kebersamaan tidak cepat pergi

Tangisan para ibu, pilu

Melihat anak yang tak genap dua belas tahun pergi

Mengisap selang tabung kompresor

Karena Ayahnya telah lama mati

Belajar mengenal jati diri

Dengan harapan besar di pundaknya

Tiga sampai enam bulan di ombang-ambing di laut duka

Kesudut-sudut mana ia mengadu?

Apakah ke ombak besar kematian

Atau ke arus yang membawa pergi dayung-dayung

Atau pada keras tajam batu karang

Kemana ia mengadu?

Kadang ia hanya menahan tangis,  menyaksikan temannya lumpuh, menjaga sunyi kematian

Olla..  olleng..

Wak lajerre etangale…

Kemana bapak Presiden

Kemana dewan-dewan perwakilan

Kemana orang-orang hebat

Kenapa meninggalkan luka di sudut nestapa

Tetapi selama malam bersama bintang dan siang terang

Oleh : Syarif Hidayatullah, S.E.

Share Yuk ...

Leave a Replay