Masa Depan Anak kita Ada di Tangan Kita

Ayah Bunda…

            Anak kita adalah titipan dari Allah SWT untuk kita jaga dan kita didik dengan sebaiknya sesuai dengan keinginan Allah. Tangan-tangan mungil mereka kini yang nantinya akan menggandeng tangan kita menuju Jannah NYA.

            Namun, apakah kita sampai pada tujuan yang kita inginkan ketika kita berpulang kepadaNYA? 

            Ketika mereka kecil adalah saat yang tepat bagi kita menguatkan akar akidah dan Akhlak yang baik kepada mereka.

            Pendidikan yang paling mendasar adalah pendidikan penguatan budi pekerti di mulai dari lingkungan yang paling kecil bagi anak-anak kita. Saya mengutip filosofi pohon bambu, pohon yang lama tumbuh ke atas hampir bertahun-tahun lamanya namun ketika akar itu kuat mengokoh ke dasar tanah dahan bambu pun tumbuh menjulang. Walaupun hanya sebatang pohon bambu yang hanya sebesar pergelangan tangan orang dewasa namun ia mampu tegak kokoh berdiri walaupun di terjang angin yang sangat keras.

            Seperti halnya kita mendidik dengan penguatan akar akidah dan akhlak yang baik insya Allah anak-anak akan tumbuh dengan sangat baik budi perkertinya walaupun di tengah lingkngan yang sangat kurang mendukung buat mereka yang tentunya akan berjalan seiring dengan doa kita kepada sang pencipta untuk ridha kepada putra dan putri kita.

            Di tengah kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi saat ini, kita lebih banyak menemukan orang tua yang sangat khawatir ketika nilai akademik sang anak menurun, namun tak resah ketika akidah dan ahklak sang anak tidak baik.

            Berlomba-lomba untuk mengejar ilmu dunia dan melupakan ilmu agama, seakan mereka lupa bahwa sebagai orang tua kita akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka berikan kepada anak .

            Ayah Bunda… saat ini kita sangat krisis dengan fenomena ini, apakah dunia sudah  mendekat pada akhir jaman?  Sayangnya kita tak tahu dan tak akan pernah tahu kapan dunia ini berakhir hingga melenakan sebagian manusia lainnya yang kita semua akan berpulang kepadaNYA.

            Yang terjadi saat ini kadang membuat miris ketika seorang yang dikenal dengan kepintarannya sangat arogan dengan kepintaran dan kedudukannya sehingga terkadang melupakan adab yang baik ketika berada di lingkungan. Kesenjangan ekonomi membuat  si kaya mampu berbuat apa saja sekehendak hati  mereka tanpa mengindahkan perasaan orang-orang sekitar.

            Dan saat ini banyak kejadian yang kurang baik datang dari dunia pendidikan yang notabene di mana dunia yang seharusnya menciptakan seseorang menjadi pintar secara akademik dan akhlaknya. Namun kini, kita banyak dipertontonkan yang seharusnya tidak terjadi di dunia pendidikan, perilaku guru yang kurang senonoh kepada murid, orang tua yang dengan dalih tidak terima ketika anaknya kena tindakan disiplin dari sang guru, murid yang dengan sikap heroik mencaci maki sang guru hanya karena kesenjangan ekonomi membuat sang murid bak raja dan banyak hal lagi yang telah dipertontonkan oleh dunia pendidikan.

            Seharusnya kita bisa lebih aware dengan diri kita dan lingkungan kita, semua berangkat dari sebuah sekolah kecil bernama RUMAH, di mana sang ayah/bunda  adalah Kepala sekolahnya dan jika sang anak cukup umur bisa melanjutkan ke jenjang berikutnya Yaitu sekolah formal di mana oranh tua punya peran untuk memlilih lingkungan yang baik untuk sang anak.

            Jika semua orang tua punya kepedulian tentang adab sang anak mungkin cerita duka yang ditoreh oleh dunia pendidikan tak akan pernah terjadi. Bukan tidak mempedulikan tumbuh kembang sang anak dengan dalih sibuk bekerja dari pagi buta hingga larut malam yang semua itu adalah untuk anaknya.

            Ayah bunda…. apalah artinya harta yang ayah bunda tumpuk dengan bekerja begitu keras jika kelak sang anak terlanjur hidup dalam linkungan ketidak perdulian. Mereka hanya mengejar nilai akademik yang itu tak akan pernah Allah tanya nilai-nilai yang tertulis di sebuah buku bernama Raport, lembaran-lembaran yang di tulis oleh sang guru dengan berbagai prestasi akademik hanya sebuah nilai dunia yang tak kan pernah menjadi invsetasi bagimu kelak, wahai Ayah dan bunda….

            Kini mulailah berbenah merapikan semua nilai raport yang akan kita  pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT, selagi masih ada waktu dan kesempatan. Ajarkan dan tanamkan bahwa adab itu di atas Ilmu.

            Sebuah catatan sebagai pengingat diri dari sang penulis yang mempunyai jabatan tertinggi di lembaga yang bernama RUMAH. Yang mempunyai andil mencetak sang penerus bangsa yang mempunyai aklak yang baik sesuai yang Allah inginkan.

Oleh : Rosmaniah, S.Pd.

Share Yuk ...

Leave a Replay