Dulu, saat aku kecil
Kuhabiskan waktuku di halaman rumah
Memandangi langit penuh pesona
Berganti-ganti warna dan guratnya
Mengira-ngira seperti apa tinggal di negeri di balik awan,
Mengira-ngira indahnya surga
Sungguh imajinasi yang indah
Sekarang, setelah dewasa
Imajinasiku bertambah dan getir
Membayangkan langit kan berubah merah mawar seperti kilauan minyak
Lalu retak, gemeretak
Tak sanggup membayangkan keadaan manusia yang menyaksikannya
Apa yang sudah kusiapkan untuk hari itu?
Bersama siapa aku hari itu?
Yang pasti aku lebih kecil dari debu saat itu.
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti kilauan minyak”.
(QS Ar Rahman : 37)
Oleh : Melasia Agustina, S.E.