TUHAN, KE MANAKAH AKU HARUS MELANGKAH?

Identitas Buku

  • Judul : Tuhan, Ke Manakah Aku Harus Melangkah?
  • Penulis : Himma Ahsana
  • Penerbit : C-Klik Media
  • Cetakan/Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Tahun 2023
  • Terdiri dari : 3 Bagian (Masing-masing bagian berisi 10-13 topik cerita)
  • Harga buku : Rp 67.000,00
  • Tebal buku : 200 halaman

 

Ikhtisar Buku

 

Dalam buku ini terdapat 3 bagian penting yang telah dibagi oleh penulis, Himma Ahsana yang dimana pada tiap masing – masing bagian membahas tentang “bagaimana cara kita melangkah di saat kita kehilangan arah”

  1. Pada bagian 1 buku ini terhimpun kisah-kisah yang menunjukkan bagaimana cara kita memegang teguh suatu Amanah yang di berikan oleh Allah untuk kita menjadi sebaik-baiknya manusia.
  • Sebuah Amanah
  • Pantaskah?
  • Ternyata Serumit Ini
  • Mau Melayat Kemana?
  • Biar Allah Yang Melindungiku

 

  1. Pada bagian 2 buku ini terhimpun kisah-kisah yang menunjukkan kemana kita harus melangkah
  • Mulai Merasa Nyaman 8) Dunia vs akhirat
  • Menilai 9) Kepalaku penuh tanda tanya
  • Mudah takut 10) Ingin menyerah saja
  • Ketika Fisik masih Menjadi Standart 11) The connection between you and allah
  • Ingin Dicinta       12) Hati yang rapuh
  • Mencinta yang seharusnya       13) Aku harus mencontoh siapa
  • Ingin seperti mereka

 

  1. Pada bab 3 buku ini terdapat beberapa kisah bahwa akhirnya kita menemukan diri yang sempat hilang arah
  • Dasar hidupku 8) Memerdekakan diri
  • Menambah rasa malu 9) Muslim yang berhasil
  • Indah dalam bertutur kata 10) Allah menyayangiku
  • Kau begitu indah
  • Pilih yang mana, ya            
  • Merawat akal
  • Aku berpotensi

 

Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas beberapa kisah yang menurut saya sangat inspiratif dan penuh makna.

Bolehkah aku merasa tidak pantas? Sebab dulu, nikmat sehat, sempat, dan harta yang Kau berikan padaku tak digunakan sebagaimana mestinya. Segala perbuatanku tak mencerminkan hamba yang bersyukur. Setelah Kau sadarkan aku, “oh, ternyata itulah istidraj”, Begitu lamanya aku dengan hiruk pikuk dunia yang menawarkan kebahagiaan semu. Padahal itulah bukti bahwa aku tidak pernah benar-benar mengerti akan tanda-tanda-Mu. Betapa pendek pemahamanku, sehingga bisa bisanya aku berpikir bahwa, “ketidaktaatan ku pada-Mu saja tetap Kau berikan aku segalanya. Bahkan banyak di luar sana orang-orang yang tidak beriman padaMu, tidak menyembah-Mu, tidak mengakui Nabi-Mu, tetaplah bisa hidup berkecukupan, berlebihan, bahkan tentram. Dari segi harta dan tahta tak berkekurangan sedikit pun. Lalu kenapa aku harus bersusah payah beribadah menemuiMu?” Naudzubillahimindzalik.

Ya Allah, andai dulu aku tahu bahwa itu adalah sebuah ujian. Andai dulu aku tahu bahwa aku tidak benar benar Kau berikan nikmat dalam segala hal yang aku miliki. Andai dulu aku tahu bahwa Engkau memberikan Rahmat kepada semua ciptaan-Mu tetapi Engkau hanya memberikan Rahiim kepada hamba pilihan-Mu. Hidup adalah sebuah perjalanan. Penuh dengan pencarian dan harapan. Setiap perjalanan, akan selalu dihiasi dengan banyak pengalaman dan ujian. Perjalanan kita mengarungi kehidupan, terkadang sering merasa telah salah arah. Pada akhirnya, banyak yang mudah menyerah karena terjerembab pada hal yang salah. Bagaimanakah seharusnya jalan hidup manusia? Bolehkah kita mengubah arah hidup kita? Lantas jika sudah saatnya perlu untuk berubah, Tuhan, Kemanakah Aku Harus Melangkah?

Oleh : Ferdina Tria Agustin

Share Yuk ...

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Leave a Replay

UP

CONTACT

QUICK LINK

APLICATION