Siapa yang tidak menginginkan anak hidup sehat ?
Hidup sehat tidak datang dengan sendirinya. Pola makan yang bergizi, istirahat cukup, olahraga, serta mengonsumsi air putih adalah salah satu syarat untuk menjaga pola hidup sehat.
Kebiasaan minum air putih memang harus ditanamkan sejak dini. Karena air putih adalah unsur penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Sayangnya, banyak orang tua kurang menyadari pentingnya kebiasaan minum air putih. Anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Saat anak sedang asyik bermain, ia sering kali lupa untuk minum air putih. Mereka memiliki tingkat rasa haus yang lebih rendah daripada orang dewasa. Selain itu, anak-anak juga masih kesulitan menyatakan kapan ia merasa haus. Oleh sebab itu, peran orang tua untuk menumbuhkan pada anak akan kebutuhan air sangat penting.
Manfaat minum air putih ternyata bukan hal remeh, seperti yang banyak dikira orang. Manfaat minum air putih adalah untuk mencegah dehidrasi tubuh, menjaga kesegaran kulit, melindungi saraf dan jaringan tubuh, serta mendukung otot dan sendi. Suhu tubuh anak-anak lebih cepat meningkat dibandingkan orang dewasa. Untuk itu, mereka membutuhkan banyak air agar suhu tubuh tetap stabil. Pemenuhan kebutuhan cairan dengan minum air putih sangat penting bagi anak-anak karena cairan tersebut diperlukan untuk menggantikan air yang keluar melalui pernafasan, keringat, dan urine.
Minuman jenis lain selain air putih , misalnya soft drink adalah minuman yang paling digemari anak-anak. Minuman ini tergolong tinggi gula dan kalori sehingga dapat menambah berat badan pada anak-anak. Minuman berenergi yang kerap dipilih sebagai sumber cairan juga harus dipertimbangkan, sebab mengandung gula dan kafein. Oleh sebab itu, meskipun minuman, orang tua sebaiknya menghindari minuman ini untuk terlalu sering dikonsumsi oleh anak-anak kita.
Kurang minum air putih menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Kurang cairan akan memengaruhi tubuh dalam jangka pendek dan jangka panjang. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kekurangan cairan adalah infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, gangguan ginjal akut, dan juga konstipasi. Efek kekurangan cairan untuk jangka pendek adalah gangguan kognitif, kesulitan mengingat sesuatu, dan kurang fokus.
Berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan oleh European Journal of Nutrition, 1 dari 4 anak Indonesia masih kurang minum air putih. Bahkan 30% yang diminum bukanlah air mineral. Anak-anak prasekolah (usia 4 – 6 tahun) membutuhkan 1,2 liter air putih per hari atau setara dengan 5 – 6 gelas. Sedangkan anak usia 7 – 9 tahun membutuhkan 1,5 liter air putih per hari atau setara dengan 6 – 7 gelas. Anak yang aktif berkegiatan perlu dibiasakan minum 2 – 3 gelas air mineral (400 – 600 ml) di luar rumah untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi dan menstabilkan tubuhnya. Sisanya bisa dipenuhi ketika anak ada di dalam rumah di bawah pengawasan orang tua.
Kemudian bagaimana cara menanamkan kebiasaan minum air putih pada anak? Yaitu dengan memberikannya contoh bahwa kita adalah orang tua yang gemar meminum air putih, kemudian dengan harapan anak akan meniru. Setiap anak pergi ke luar rumah selalu sertakan botol minum yang berisi air putih. Tanamkan sejak anak berusia dini sehingga kebiasaan itu nantinya akan menjadi kegemaran yang secara otomatis tumbuh pada anak tampa paksaan dari kita. Demikianlah bunda seputar pentingnya menumbuhkan air putih sejak dini, semoga bermanfaat.
Oleh : Yohanna Bella C.S., S.Pd., M.Or.