MEMBUDAYAKAN ETOS KERJA ISLAMI

Identitas Buku

Judul buku      : Membudayakan Etos Kerja Islami

Penulis            : K.H. Toto Tasmara

Penerbit           : Gema Insani

Tahun              : 2002

Ikhtisar Buku

Etos kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance).

Etos kerja muslim didefinisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai manifestasi amal saleh. Sehingga bekerja yang dilandaskan prinsip-prinsip iman bukan hanya menunjukkan fitrahnya sebagai seorang muslim. Melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah. Karena hal tersebut menunjukkan sikap pengabdian sebagaimana firman Allah yang artinya;

Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” Q.S. adz-Dzariyat: 56

Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang senantiasa obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat (amal salih) yang merupakan bagian dari amanah Allah Swt. Maka dalam melaksanakan setiap hal harus didasarkan kepada;

  1. Makrifat

Dimensi makrifat (aku tahu) harus dihayati oleh setiap subject (pelaku) kerja sehingga mampu mengambil posisi yang jelas dalam kedudukannya sebagai pengemban amanah. Karena itu, untuk memberikan motivasi kepada dirinya ia harus mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan rumus 7 KNOWS

  • Know who are you, what is your strengths and your weaknesses
  • Know your job
  • Know your competitor and your partner
  • Know your product
  • Know your company and your goal
  • Know your customer
  • Know your message
  • Hakikat

Dimensi hakikat (aku berharap) adalah sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan kemana arah tindakan dilangkahkan. Meyakini bahwa niat atau dorongan untuk menetapkan cita-cita merupakan ciri bahwa dirinya hidup.

  • Syariat

Dimensi syariat (aku berbuat) adalah pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan serta harapan-harapan tidak akan memiliki arti kecuali apabila dipraktikkan dalam bentuk tindakan nyata yang telah diyakini kebenarannya. Dia sadar bahwa tindakan lebih membekas daripada perkataan.

Bekerja untuk mencari fadhilah karunia Allah, menjebol kemiskinan, meningkatkan taraf hidup, martabat, dan harga diri. Maka harapan (hope) hanya bisa diraih dengan kualitas kepribadian yang digambarkan dalam rumus :

QUALITY OF YOUR (HEAD + HEART + HAND) + HARD WORKING = HOPE

Kualitas berfikir (quality of your head) berarti kemampuan untuk mengorganisasi seluruh unsur yang ada di lingkungan kita dengan mendayagunakan informasi yang berarti atau lambang tertentu. Kualitas hati (quality of your heart) berkaitan dengan kualitas moral seseorang atau spiritual intelligent yaitu tanggung jawab atas dasar cinta kepada Ilahi. Dan kualitas keterampilan (quality of your hand) yang berarti segala kemampuan yang dimiliki dan dilakukan semaksimal mungkin dan kerja keras (hard working)

Perbedaan yang membedakan semangat kerja dalam Islam adalah kaitannya dengan nilai serta cara meraih tujuannya. Karena bagi seorang muslim bekerja merupakan kewajiban yang hakiki dalam rangka menggapai ridha Allah.

Dipaparkan tentang ciri-ciri Etos Kerja Muslim, diantaranya memiliki kecanduan untuk beramal shaleh sebagai berikut:

  1. Kecanduan terhadap waktu, menyusun tujuan, realisasi kerja, dan evaluasi
  2. Hidup berhemat dan efisien
  3. Memiliki moralitas yang bersih (ikhlas)
  4. Jujur terhadap diri sendiri
  5. Memiliki komitmen, tekad dan keyakinan, tidak mudah menyerah
  6. Istiqomah, kuat pendirian
  7. Kecanduan disiplin, berhati-hati dan tanggung jawab kerja
  8. Konsekuen dan berani menghadapi tantangan
  9. Percaya diri
  10. Kreatif
  11. Amanah dan bertanggung jawab
  12. Bahagia karena melayani atau menolong
  13. Memiliki harga diri
  14. Memiliki jiwa kepemimpinan (Leadership)
  15. Berorientasi masa depan
  16. Memiliki jiwa wiraswasta (Enterpreneurship)
  17. Memiliki insting bertanding (Fastabiqul Khairat)
  18. Keinginan untuk mandiri (Independent)
  19. Kecanduan belajar dan haus mencari ilmu
  20. Memiliki semangat perantauan
  21. Memperhatikan kesehatan dan gizi
  22. Tangguh dan pantang menyerah
  23. Berorientasi pada produktivitas
  24. Memperkaya jaringan silaturahim
  25. Memiliki semangat perubahan (Spirit of Change)

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai etos kerja yang Islami

  1. Percaya diri dan optimis
  2. Memiliki jiwa yang merdeka
  3. Allah always in my heart
  4. Berwawasan luas
  5. Memiliki kemampuan bersaing
  6. Berpikir positif
  7. Memiliki harga diri
  8. Berorientasi ke depan

Masalah-masalah yang dapat menghambat etos kerja

  1. Kesalahan paradigma berfikir terhadap tindakan. Contoh, mudah pesimis dan putus asa. Tidak percaya diri

Kesalahan paradigm beribadah contoh, ibadah dipahami hanya sebatas maghdah saja., bukan lillaahi ta’ala.

Oleh : Putri Indrayani, M.Pd.I.

Share Yuk ...

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Leave a Replay

UP

CONTACT

QUICK LINK

APLICATION